Saturday, December 1, 2018

KULTUR MAKANAN ALAMI

IKAN HIAS

I.         PENDAHULUAN

            Selain penyakit, tingginya angka kematian ikan hias piaraan dipengaruhi oleh lancarnya suplai makanan yang baik dan disukai oleh ikan. Makanan yang paling cocok untuk ikan hias adalah makanan alami yang bisa didapat atau dicario di alam, misalnya di perairan umum atau mengkultur sendiri.
            Makanan alami ini biasanya berupa jasad renik seperti cacing-cacingan, larva serangga, dan udang renik. Ukurannyapun bermacam-macam sehingga dapat diberikan sesuai ukuran tubuh dan umur ikan yang bersangkutan
            Salah satu cara termudah menyediakan makanan alami ialah dengan jalan mengkulturnya di sekitar rumah atau bak.

II.        JENIS-JENIS MAKANAN ALAMI

Jenis-jenis makanan alami yang lazim diberikan pada ikan hias antara lain :

1.           Infusoria
Infusoria adalah protozoa (binatang bersel tunggal ) yang sangat cocok diberikan sebagai makanan ikan hias ukuran kecil (benih) setelah kuning telurnya habis. Kebanyakan hidup di air tawar seperti kolam, sawah, rawa dan perairan tawar tergenang lainnya. Biasanya di sawah infusoria didapatkan diantara jerami padi setelah selesai panen, sedang di kolam atau di rawa terdapat diantara tanaman padi.
Didalam infusoria dikenal antara lain jasad-jasad renik ciliata yang bersel satu dan berbulu getar diseluruh tubuhnya. Jenis yang sering kita temukan adalah Paramaecium. Berkembang biak dengan dua cara yang berbeda yaitu dengan pembelahan sel dan konjugasi. Cara pembelahan sel dilakukan jika lingkungan baik sehingga perkembangbiakan berjalan cepat. Sedangkan cara konjugasi dilakukan sebagai refresing (penyegaran) dengan jalan bertukar dan berbaurnya inti sel dari dua sel induk yang berbeda.
Infusoria mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sedang tercemar dan mengalami proses pembongkaran sisa bahan organik. Makanannya berupa bakteri, ganggang renik, ragi, detritus yang halus dan protozoa yang kecil.

2.         Rotifera
Rotifera (rotaria) adalah sekumpulan jasad renik yang tubuhnya mempunyai korona ( seperti tajuk mahkota) bulat dan berambut getar. Tajuk ini mirip roda, maka dari itu disebut rotifera.
Rotifera merupakan salah satu kelas udang renik dari filum Trochelminthes dengan ukuran antara 50 – 300 mikron. Jenis rotifera yang sering ditemukan adalah Brachionus , makanannya terdiri dari gangang renik, ragi, bakterio dan protozoa kecil yang didapatnya dengan cara menggerakkan bulu getar.
Brachionus jantan lebih kecil daripada betina, berkembang biak dengan cara parthenogenets (bertelur dan menetaskan telur tanpa kawin). Siklus hidupnya hanya berkisar 8 – 12 hari.

3.         Kutu Air
Kutu air yang dimaksud adalah udang renik Cladocera. Yang sering ditemui dan dikenal di perairan umum adalah Moina dan Daphnia. Bentuk tubuhnya pipih bening tembus pandang. Makanan kutu air berupa ganggang dan detritus. Pengambilan makanan dengan cara menggerakkan kakinya.

4.         Cacing Sutera
Cacing juga merupakan makanan alami yang sangat akrab dengan kehidupan ikan hias. Cacing ini hidup didasar perairan yang banyak mengandung banyak bahan organik. Cacing ini berwarna merah mirip benang, juga ditemukan didasar selokan.
Cacing ini dikenal dengan nama Tubifex ini mirip benang merah yang kusut, karena mereka suka hidup bergerombol. Cacing ini mampu memacu pertumbuhan anak ikan, tapi bagi ikan yang lagi hamil kurang cocok karena bisa menghambat keluarnya telur, sebab kandungan lemak cacing diduga dapat menyumbat saluran telur induk ikan.


5.             Jentik Nyamuk
Jentik nyamuk mempunyai protein tinggi, yang disukai hampir semua jenis ikan hias. Jentik nyamuk tak lain dari larva nyamuk, berasal dari filum Arthopoda, kelas Insekta, subklas Pterygota dari ordo Diptera.
Jentik nyamuk banyak ditemukan di air selokan, comberan, parit, rawa. Berbeda dengan tubifex, nyamuk justru butuh tempat yang tergenang untuk berkembangbiak. Makanan nyamuk betuna berbeda dengan nyamuk jantan. Jika nyamuk betina gemar darah manusia, maka si jantan cukup mengisap cairan pada daun, sedangkan larvanya menyukai detritus, jasad renik, seperti ganggang, ragi dan bakteri.
Jentik nyamuk ini tergolong sangat cocok diberikan untuk induk ikan hias yang telah dan akan kawin, karena selain ukurannya pas, juga kandungan proteinnya tinggi, bahkan induk ikan yang telah bertelur akan cepat matang telur kembali jika diberi jentik nyamuk.


III.        CARA MENGKULTUR MAKANAN ALAMI

1.             Kultur Infusoria
Untuk memproduksi infusoria cukup disiapkan wadah dari akuarium berbagai ukuran, atau paso dan bisa juga panci. Sebagai medium kulturnya gunakan daun kobis, selada, talas, atau daun tanaman lain yang mudah hancur yang sebelumnya dibuang tangkainya karena sulit hancur.
Daun tersebut direbus dalam panci dengan air sampai hancur, setelah menjadi “bubur” lalu kita masukkan kedalam wadah tadi dan beri air sedikit sebagai pelarut. Kedalam bubur kita tulari bibit infusoria lalu masukkan 1 – 2 sendok air selokan/comberan yang kondisi airnya agak keruh, sebab air semacam inilah yang banyak mengandung infusoria.
Selanjutnya wadah yang telah berisi bibit tadi ditaruh ditempat teduh tanpa tutup agar tidak kekurangan udara untuk pernafasan. Biasanya pada hari kedua sudah dapat dilihat infusoria yang tumbuh, yang ditandai dengan timbulnya lapisan putih keruh ke permukaan air.
Cara memanennya dilakukan dengan mengambil langsung cairan itu dam memberikan pada benih ikan yang sudah habis kuning telurnya. Jadi makanan ini hanya ideal bagi benih ikan yang masih muda.

2.        Kultur Rotifera
Kultur rotifera dapat dilakukan dalam bak atau kolam yang luas misalnya kolam seluas 10 m2 mula-mula diberi pupuk kandang ditambah 0,15 kg TSP, 0,15 kg urea dan 0,15 kg kapur tohor untuk mencegah keasaman.
Sebelum semua bahan dimasukkan, kolam dibersihkan dulu lalu dikeringkan untuk membunuh benih ikan liar dan hama seperti anak kodok, siput dsbnya. Pengeringan kolam pada cuaca terik cukup 2 – 3 hari saja, jika mendung sebaiknya sampai 5 hari, sedangkan kalau menggunakan bak pengeringan cukup sehari saja.
Sebelum kolam kering, pupuk tersebut disebar rata, lalu air dimasukkan setinggi 50 cm. Jika air yang masuk dalam kolam kaya akan bibit rotifera, maka dalam tempo 4 hari rotifera sudah tumbuh. Untuk menangkapnya dapat dipakai jala plankton, yaitu yang bermata jala 40 milimikron.
Agar rotifera tidak dimakan oleh binatan lain sebaiknya pintu pemasukkan diberi saringan pada saat kita memasukkan air.

3.        Kultur Kutu Air
Membiakkan kutu air tidak jauh beda dengan rotifera. Setelah dilakukan persiapan dan kolam sudah diisi air maka pada hari ketiga benih daphnia boleh dimasukkan. Benih daphnia dan monia dapat dibeli ditoko penjual benih kutu air (pedagang makanan ikan hias). Penebaran benih ini penting sekali karena air yang dimasukkan kedalam kolam tadi belum tentu mengandung benih daphnia dan monia. Bibit ini ditebar hanya untuk pertama kali, untuk selanjutnya benih sudah menyebar keseluruh penjuru kolam.
Pada hari ketujuh sejak pemasukkan air, kutu air sudah dapat dipanen. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebab pada suasana seperti itu kutu air akan berkumpul di permukaan air sehingga memudahkan menangkapnya. Panen kutu air dapat dilakukan dengan menggunakan serok biasa yang terbuat dari kain strimin.
Baik kultur rotifera maupun kutu air dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama sekitar 2 bulan, namun seminggu sekali harus ditambahkan pupuk kandang yang dimasukkan dalam karung yang dilubangi dan diapungkan dalam kolam.

4.        Kultur Cacing Sutra
Cacing sutra dapat dibiakkan dalam bak yang bentuknya memanjang atau saluran air. Dasar bak terlebih dahulu dilapisi dengan lumpur halus. Bahan yang paling baik untuk melapisi yaitu sampah yang sudah hampir membusuk. Bila menggunakan lumpur, sebaiknya diambil dari dasar sungai yang sudah ada bibit cacingnya.
Tebal lumpur cukup sekitar 5 cm, bahan tambahannya adalah pupuk kandang untuk penyubur sebanyak 50 gr/m2. Pupuk ini sebelumnya diaduk dengan lumpur sehingga benar-benar menjadi satu. Lalu masukkan air  dengan cara mengalirkan kedalam bak perlahan-lahan. Air ini gunanya untuk menjaga kesegaran dan kesejukan serta menambah oksigen dan membuang sisa kotoran yang merugikan.
Kemudian bibik cacing tubifex disebarkan merata, maka dalam jangka 2 hari akan terlihat cacing itu mulai berkembang biak. Guna mencegah sengatan matahari, mengingat cacing membutuhkan suasana gelap sebaiknya bak ditutup dengan daun pisang.
Kalau gerombolan cacing sudah cukup bergerombol dalam lumpur, cacing bisa dipanen dengan cara merogoh atau mengangkatnya dengan tangan telanjang. Cacing yang telah dipanen dibersihkan dengan air.

5.        Kultur Jentik Nyamuk
Membudidayakan jentik nyamuk berarti mempersiapkan tempat untuk memikat induk nyamuk betina agar mau bertelur. Tempatnya berupa bak berisi air yang ukurannya 2 x 3 m atau 2 x 2 m atau 2 x 1 m. Kalau tidak ada bak semen boleh juga kolam tanah biasa.
Persiapan kultur jentik nyamuk sama dengan kultur kutu air. Dibei pupuk kandang dengan dosis 1 kg/m2. Campuran lain tidak diperlukan, sebaiknya bak atau kolam dibuat dekan dengan selokan atau comberan karena tempat seperti ini banyak berkeliaran nyamuk.

Dalam tempo 3 hari biasanya nyamuk sudah berdatangan dan tidak lebih dari seminggu jentik-jentik yang suka bergoyang itu sudah dapat kita ambil. Cara pengambilannya dengan menggunakan serok dari kain strimin, sebaiknya dicuci dulu sebelum diberikan pada ikan.
Jika dirasakan nyamuk-nyamuk sudah berkurang hasilnya, pertanda pupuk harus diperbaharui lagi, atau dengan menambahkan batang pisang yang sudah dicacah sebagai pemikat induk nyamuk. Demikian dilakukan pemupukan pembaharuan kalau dirasakan nyamuk-nyamuk sudah mulai berkurang.


BUDIDAYA IKAN PAPUYU/ BETOK

Image result for betok ikan



Jenis ikan betok sebenarnya sangat jarang dibudidayakan karena ikan ini termasuk jenis karnivora. Ikan betok merupakan jenis ikan air tawar yang artinya hanya akan hidup di air tawar.
Sebenarnya ikan betok mempunyai harga jual yang lumayan tinggi, sehingga banyak para pembudidaya mulai beralih ke ikan betok.
Jenis ikan betok yang paling bagus untuk dibudidayakan adalah ikan betok hijau. Ikan betok hijau mampu mencapai berat hingga 200 gram dibanding jenis ikan betok lainnya.
Budidaya ikan betok membutuhkan perhatian khusus, karena ikan ini termasuk dalam jenis ikan liar sehingga sulit dibudidayakan.
Ikan betok sebenarnya sangat mudah dalam pemeliharaan, namun untuk pengembang biakan masih sangat sulit untuk dilakukan.
Sama seperti ikan gabus, ikan betok juga bisa bernafas menggunakan udara terutama untuk berpindah tempat jika mengalami kekeringan.
Persiapan kolam
Budidaya ikan betok dapat dilakukan di berbagai jenis kolam, serti kolam dari terpal atau tambak. Penggunaan kolam dari terpal dinilai lebih strategis untuk perkembangan ikan betok.
Penggunaan kolam dari tanah akan memberi kesulitan jika masa panen telah tiba, karena salah satu keunggulan ikan betok adalah dapat memendam dirinya dalam lumpur.
Pemupukan dasar kolam
Untuk budidaya ikan betok, kolam tidak perlu dipupuk. Ini dikarenakan ikan betok dapat hidup dengan kondisi air yang seadanya. Ikan betok sangat tahan terhadap kualitas air yang buruk.
Namun ini tidak berlaku jika ukuran ikan betok masih kecil. Penggunaan kolam untuk anakan ikan betok tetap harus melalui pemupukan terlebih dahulu.
Penebaran benih
Benih ikan betok biasanya dihasilkan dari indukan langsung. Benih didapat dari dari pemijahan antara indukan jantan dan indukan betina.
Indukan betina dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang tampat gendut, lubang kelamin berbentuk bulat, gerakan agak lamban.
Sebaliknya indukan jantan mempunyai ciri tubuh tampak kecil, kelamin memanjang, dan mempunyai gerakan yang lincah.
Pemijahan ikan betok biasanya dilakukan secara buatan atau kawin suntik. Dalam sekali musim kawin, ikan betok dapat dipijah tiga kali dan mampu menghasilkan sekitar 5.000-15.000 butir telur.
Telur akan menetas dalam kisaran waktu 24 jam dengan suhu 260 deraja seksius. Sedangkan pada suhu 300 derajat selsius, telur ikan betok akan menetas dalam waktu 12 jam.
Pemeliharaan
Setelah telur ikan betok menetas, pakan tidak perlu langsung diberikan dikarenakan ikan betok masih memiliki cadangan makan dalam kantongnya.
Setelah empat hari barulah anakan ikan betok bisa diberi makan dengan kuning telur. Pemberikan pakan harus dilakukan secara berurutan selama sepuluh hari dengan diberi pakan tiga kali sehari.
Waktu kritis anakan ikan betok sekitar 14 hari, oleh karena itu pemberian pakan berupa pelet harus dihaluskan terlebih dahulu.
Pemberian pakan berupa pellet biasanya dilakukan hingga anakan betok berumur dua bulan. Setelah anakan berumur dua bulan, barulah anakan betok siap disebar ke kolam lainnya.
Pemanenan
Panen ikan betok biasanya dilakukan setelah berumur empat bulan. Pemanenan sebenarnya bergantung pada tujuan panen tersebut, apakah untuk konsumsi atau untuk produksi.
Pemanenan ikan betok dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu panen total atau panen selektif. Panen total dilakukan tanpa memperhatikan ukuran besar kecilnya ikan betok tersebut.
Sedangkan pemanenan selektif dapat dilakukan dengan cara menjaring kemudian mengambil ikan betok yang berukuran betok. Panen selektif biasanya bertujuan untuk mencari indukan atau keperluan konsumsi.
Sumber: http://www.ilmuhewan.com/panduan-sederhana-dan-cara-budidaya-ikan-betok/


































Friday, November 30, 2018



LOBSTER AIR TAWAR

Pada umumnya lobster air tawar mulai matang gonad pada 6-7 bulan. Selanjutnya, induk jantan dan betina akan bertelur dan mengeraminya hingga menetas 1,5 bulan. Setiap kali bertelur ,jumlah anakan yang menetas berkisar 150-800 ekor. Namun, ada jenis lobster yang mampu menghasilkan telur hingga ribuan butir antara lain jenis Astacopsis gouldi dengan jumlah telur sekali bertelur sekitar 4.000 butir.
Proses perkawinan biasanya terjadi pada malam hari atau menjelang pagi. Proses perkawinan ini di perkirakan sekitar 0,5-1 jam. Sekitar 10-15 hari setelah perkawinan telur akan mulai tampak di bagian bawah badan lobster betina. Telur yang baru muncul tersebut berwarna kuning kemudian dalam beberapa minggu akan berubah menjadi oranye dan timbul bintik-bintik hitam sebelum menetas hingga telur tersebut menetas dan menjadi benih. Benih atau anakan lobster akan mulai lepas 4-5 hari setelah menetas.

Untuk membudidayakan lobster air tawar sangat mudah,dilihat dari badannya yang kokoh dan tahan terhadap penyakit,dan tahan segala cuaca.namun perlu diperhatikan apabila membudidayakanya untuk dikomersilkan ,tentu butuh perhitungan yang cukup matang.namun bila hanya untuk sekedar  mengisi kekosongan waktu .hobi atau hiasan aquarium sebaiknya segera mulailah dari sekarang.KarenaPeluang Usaha cukup luas dan Peluang Bisnis yang menjanjikan mka mari kita mulai.

Untuk membudidayakan atau membesarkan lobster air tawartidaklah sulit,cukup dibutuhkan kesabaran dan persiapan yang matang :
1. Siapkan tempat atau lahan baik kolam tanah,kolam semen,kolam aquarium dan bahkan terpal.
2. Yang utama adalah isilah air 1 minggu sebelum benih ditebar.dengan tujuan agar air bebas dari bau kaporite ( yang memakai air PAM ) atau bau air dari dalam tanah. hewan yang satu ini adalah ,hewan yang kanibalisme,yaitu pemakan teman sendiri apabila pasokan makan dirasa tidak mencukupi/terlambat memberi makan.untuk mencegah terjadinya kanibalisme. Penulis menganjurkan agar didalam  kolam,baik kolam aquarium atau kolam permanen agar diberi paralon dengan ukuran yang beraneka ragam disesuaikan dengan ukuran lobrter,mulai dari ½ “.3/4”.1” dst s/d 3” atau degan batu bata yang berlubang (,biasanya untuk tembok vetilasi udara) pungsi dari pada paralon atau batu bata tsb.untuk persembunyian bila lobster yang lebih perkasa menyerang.dan umumnya lobster yang sedang berganti kulit itulah sasaran utama,karena  kondisi tubuh yang sangat lemah dan lembek.proses pergantian kulit pada lobster tsb adalah menunjukan bahwa lobster itu bertambah besar.sama halnya dengan ular ,ular pertumbuhannya ditandai denagan pergantian kulit secara pereodik.beda dengan hewan-hewan lainnya yang Nampak apabila berat badannya ditimbang.

Cara perawatan lobster air tawar :
Secara teknis perawatannya tidak terlalu rumit , hanya perlu kesabaran ,mulai dari pemberian makan 2 kali sehari dan sebaiknya diberi makan pagi dan sore menjelang malam, membersihkan filter/saringan kotoran yang berupa sisa makanan atau kotoranlobster itu sendiri ,yang mengendap disaringan.menjaga agar aerator ( gelembung gelembung udara )selalu bekerja dan juga lebih diperhatikan saat penggantian air diusahakan tidak menguras seluruh isi kolam,namun disisakan ¼ isi dari isi seluruhnya,dengan maksud ,agar tidak merubah suasana yang sangat dratis.dan biasanya bila hal ini terjadi lobster - lobster tsb akan segera berganti kulit.sama halnya perawatan ikan - ikan hias lainnya.

Cara pemberian pakan lobster air tawar:
Pemberian pakan dilkukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari (menjelang malam )
Untuk jenis pakan lobster air tawar tidak tergantung pada pakan buatan pabrik ( pellet ) yang mana harga sangat mencekik leher para peternak,namun kami member kiat agar diselingi dengan nutrisi.
1. Pellet
2. Nutrisi  antara lain :
  • Ketela pohon ( singkong ) diparut
  • Jagung basah diparut dan masih banyak sayur-sayuran yang tak disebutkan disini.
3. Bila dikolam tanah yang luas bahkan memakan planton dan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam sangatlah mudah bukan. 

Cara mebedakan lobster jantan dan betina :
Sepintas dilihat pisik dari lobster jantan dan betina tidaklah jauh beda,besar kecilnya semua sama,namun disini penulis  membedakannya dengan warna dari capit.bila sijantan bercapit merah menyala (merahnya lebih luas) bila sibetina capit berwarna hitam dan merahnya hanya sedikit saja.

Cara mengembang biakkan lobster air tawar :
Ada banyak cara mengembangbiakan lobster air tawar ,ada yang dilakukan dengan cara alami,ada juga yang dilakukan dengan cara Riset yaitu dengan perkawinan silang yang mana nantinya akan menghasilkan bibit lobster unggulan, bahkan akan mendapatkanlobster - lobster yang cepat tumbuh besar dan cepat berkembang biak.
1.Siapkan peralatannya antara lain :
  • Aquarium
  • Aerator ( gelembung udara )
  • Pompa filter
2. Pilihlah bibit yang sehat, lincah, lengkap dengan kaki kaki dan capitannya

Cara penetasan lobster air tawar :
Untuk kolam aquarium.
Yang pertama diperhatikan adalah induk betina, bila ekor menekuk terus pertanda sedang bertelur
Pengeraman ini akan makan waktu kira-kira 5 minggu.disarankan saat melihat kondisi tersebut ,tulis tanggal berapa? Artinya saat melihat itu anda bisa memperkirakan usia telur tsb.
Saat proses pengeraman atau istilah lain gendong telur ,sepasang lobster akan selalu berdampingan terus ( penulis sudah paham sedang apa itu ? ) disarankan saat proses pengeraman ( gendong telur ) jangan memegang lobster induk betina, dikawatirkan dia akan kaget sehingga telur akan terlempar dan lepas ,namun bila terjadi sesuatu  missalnya  kolam bocor atau lainnya anda bisa memindahkan induknya saat bersembunyi didalam paralon. Caranya tutup dengan kedua tangan anda kedua ujung paralon tsb dan angkat perlahan – lahan namun perlu hati – hati jangan sampai kaget.disinilah asiknyaBisnis Lobster Air Tawar.

Ada perubahan warna telur : Minggu pertama berwarna merah pucat dan minggu berikut merah dan biasanya ekor akan mulai terbuka, dan telur akan diayun-ayun oleh induknya,disini telur akan bisa dilihat warnanya.saat usia pengereman mencapai 3-4 minggu segera pisahkan induk jantannya ( pisahkan ).amati terus masa-masa 4 _5 minggu dikawatirkan sudah ada anakan lobster yang sudah terlepas dari induknya, disini peran pompa sangat penting artinya filter perlu diperhatikan jangan sampai anakan lobster lolos melalui filter tsb ( anakan jangan tersedot pompa ).

Bila sudah terlihat anakan lobster yang terlepas dari induknya : artinya penetasan sudah dikatakan berhasil ,namun biar lebih sempurna tunggu 3 hari lagi,setelah itu angkat indukan dan kocok-kocok  didalam aquarium agar anakan terlepas semua dari perut induknya,kemudian .dan pisahkan induknya dari anakan tsb.atau campurkan lagi dengan induk jantan ,begitu seterusnya akan bertelur lagi dan bertelur lagi.

Sumber:
http://teguh-wiyono.blogspot.co.id/2011/03/cara-berternak-lobster-air-tawar-untuk.html
Kristiany M.G.E., dan Mulyanto. 2011. Materi Penyuluhan Perikanan: Budidaya Lobster Air Tawar. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.


BUDIDAYA IKAN MAS






Budidaya ikan mas (Cyprinus carpio L.) telah lama berkembang di Indonesia. Selain mudah juga peluang usaha ikan mas cukup menjanjikan. Permintaan pasarnya tinggi, namun pasokan rendah. Keadan ini menjadikan harga ikan mas cukup menguntungkan. Budidaya ikan mas dilakukan dalam beberapa tahapan.

Pematangan Gonad di kolam tanah

Pematangan gonad ikan mas bisa dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 200 kg induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari.

Pematangan di kolam air deras
Pematangan gonad juga bisa dilakukan di kolam air deras. Caranya, siapkan kolam air deras ukuran 30 m2; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 60 – 80 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 150 kg induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

Seleksi
Seleksi induk dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina yang matang gonad : perut gendut, gerakan lamban, lubang kelamin kemerahan dan berukuran 2 – 3 kg. Tanda induk jantan : gerakan lincah, keluar cairan putih susu bila dipijit lubang kelaminnya, dan berukuran antara 0,7 – 1,0 kg.

Pemijahan dan Penetasan di kolam tanah
Pemijahan ikan mas bisa dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 12 m2; perbaiki seluruh bagiannya; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 60 cm dan alirkan secara kontinyu; pasang hapa ukuran panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 1 m; pasang 10 buah kakaban; masukan 2 ekor induk betina; masukan pula 4 – 6 ekor induk jantan; biarkan memijah; setelah memijah ambil induk jantan dan betina; biarkan telur menetas di tempat itu.

Pemijahan dan Penetasan di bak
Pemijahan juga bisa dilakukan di bak. Caranya : siapkan bak ukuran 12 m2; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 60 cm dan alirkan secara kontinyu; pasang hapa ukuran panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 1 m; pasang 10 buah kakaban; masukan 2 ekor induk betina; masukan pula 4 – 6 ekor induk jantan; biarkan memijah; setelah memijah ambil induk jantan dan betina; biarkan telur menetas di tempat itu.

Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 1.000 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; setelah 2 minggu, sebar ke kolam lain bila penuh; panen setelah berumur 3 minggu.

Pendederan II
Pendederan kedua dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 1.000 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 40.000 ekor (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen setelah berumur sebulan.

Pendederan III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 1.000 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam; panen setelah berumur sebulan.

Pembesaran di kolam tanah
Pembesaran ikan mas bisa dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 1.000 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 100 kg benih hasil seleksi; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 – 500 kg.

Pembesaran di kolam air deras
Pembesaan ikan mas bisa dilakukan di kolam air deras (KAD). Caranya, siapkan sebuah kolam air deras ukuran 30 m2; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 60 – 80 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 150 kg induk; beri pelet setiap hari secara adlibitum (beri saat lapar dan hentikan setelah kenyang; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam air deras dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1 – 1,5 ton.

Pembesaran di kolam jaring apung
Pembesaan ikan mas bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA). Caranya, siapkan sebuah kolam jaring apung lapis pertama; masukan 300 kg induk; beri pelet setiap hari secara adlibitum (beri saat lapar dan hentikan setelah kenyang; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam jaring aung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1,5 – 2 ton.

SUMBER:
http://bdp-unhalu.blogspot.com
http://agusrochdianto.wordpress.com
http://ebookbrowsee.net











BUDIDAYA IKAN GABUS / HARUAN


Ikan gabus. Hampir semua orang tahu. Karena mereka sudah merasakan kelezatannya. Ikan inipun mudah sekali didapat, bisa dibeli di pasar, bahkan di warung-warung sekitar tempat tinggalnya. Namun apakah mereka tahu asal-usul ikan tersebut. Tentu saja tidak semua orang tahu, termasuk cara budidayanya. Inilah yang akan dikupas dalam artikel ini.
Soal asal usul. Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun ikan gabus yang bisa dibeli di pasar-pasar dan warung-warung, kemungkinan besar dari Kalimantan. Karena pulau itulah yang kini menjadi pemasok terbesar untuk pasar-pasar seluruh Indonesia. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan ini perlu dikembangkan.
Lalu soal cara budidaya ikan gabus. Ternyata ikan inipun tidak susah. Tidak perlu dengan pemijahan buatan, cukup dengan pemijahan alami. Tentu saja hal ini disebabkan karena ikan gabus sudah akrab dengan perairan kita. Salah satu instansi perikanan yang sudah berhasil adalah Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan. Artikel inipun diambil dari salah satu leafletnya.
Namun sebelum mengupas tentang cara budidayanya, alangkah lebih baiknya kita tahu dulu tentang biologinya, terutama habitat, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan sistematikanya. Di Kalimantan, ikan gabus banyak ditemukan di rawa-rawa daerah pedalaman, hidup di dasar perairan yang dangkal, bersifat carnivor atau pemakan daging, terutama ikan-ikan kecil yang mendekatinya. Ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan dari Bulan Oktober hingga Desember.
Secara sistematika, seorang ahli perikanan, Kottelat (1993) memasukan kedalam : Kelas : Pisces; Ordo : Labyrinthycy; Famili : Chanidae; Genus : Channa; Spesies : Channa striata; sinonim dengan Ophiochephalus striatus. Ikan gabus memiliki nama lain, yaitu gabus isilah Indonesia, Haruan merupakan nama daerah Kalimantan. Sedangkan dalam Bahasa Inggeri disebut Snaka Head Fish.

Beda jantan dan betina
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.

Pemijahan
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.
Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.

Penetasan telur
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.

Pemeliharaan larva
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Pendederan
Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

SUMBER:
http://bdp-unhalu.blogspot.coM
http://agusrochdianto.wordpress.com
http://ebookbrowsee.net

Saturday, October 6, 2018

PEMBENIHAN IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypopthalmus)


I.   Pendahuluan
Jabal siam (Pangasius hypopthalmus) merpakan salah satu jenis ikan yang cukup popular  di masyarakat. Ikan ini berasal dariThailand dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1972 oleh balai Penelitian Perikanan Air Tawar Bogor. Sebutan lain jabal siamadalah lele Bangkok atau pangasius  dan di negara asalnya disebut  “Pla sawai”.
Karena sudah cukup lama di Indonesia  dan memiliki berbagai kelebihan dibandingkan ikan lainnya., menyebabkan jabal siam termasuk ikan yang mudah diterima masyarakat dan sudah menyebar  hampir ke seluruh pelosok tanah air. Maka tak heran, di masa yang akan datang ikan ini menjadi salah satu nkomoditas andalan di Indonesia.

I.      BIOLOGI
Phylum                  : Chordata
Sub. Phylum         : Vertebrata
Supae class          : Pisces
Class                     : Ostechtyes
Subclass               : Actinopterygii
Bangsa                  : Ostariophysi
Marga                    : Pangasius
Jenis                      : Pangasius hypopthalmus

v  Badan memanjang, bentuk tubuh pipih, tidak bersisik, kepala kecil, mata kecil, mulut diujung kepala dan lebar, mempunyai dua pasang kumis, sirip punggung kecil dan tinggi, mempunyai adefose fin, warna punggung abu kehitaman dan perut berwarna perak.
v  Jabal siam merupakan ikan sungai yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, seprti Thailand, Kamboja, LaosBurma, dan Vietnam. Hidup disungai yang dalam , agak keruh, dasar berlumpur dan suhu 25 s/d 30 oC.
v  Jabal siam termasuk ikan omnovora, namun pada sat larva bersifat carnivora. Makanan yang disukainnya Brachionus sp., crustacea, Cladocera. Larva yan baru habis  kuningtelurnya mempunyai sifat kanibal yang tinggi.
v  Induk jabal siam sudah dapat dipijahkan setelah berumur 4 tahun dan memijah pada musim hujan.

II.     PEMBENIHAN
A.    Pemeliharaan Induk
v  Induk-induk dipelihara di kolam khusus dengan kepadatan 0,25 s/d 1 kg/m2. Makanan yang diberikan berupa pellet sebanyak 3 % per hari dan diberikan 3 kali per hari.
v  Tanda-tanda induk yang matang gonad :
Betina  :  Perut nampak besar, lembek dan lubang kelmin berwarna kemerahan.
Jantan  : Lubang kelamin berwarna kemerahan dan bila dipijit ke arah lubang kelamin akan keluar cairan berwarna putih (sperma).
B.    Pemijahan
v  Pemijahan hanya baru bisa dilakukan secara buatan, yaitu dengan menyuntikan hormon perangsang yang berasal dari kelenjar hipofisa ikan mas, LHRH-a atau HCG.
v  Induk betina di suntik dua kali selang waktu 12 jam. Apabila menggunkan kelenjer hipofisa penyuntikan pertama sebanyak 1 dosis, penuntikan kedua sebanyak 2 dosis, tetapi bila menggunakan LHH-a dengan dosis 0,5 cc/kg induk. Penyuntikan pertama 1/3 bagian dan penyuntikan kedua 2/3 bagian..
v  Induk jantan disuntik sekali yaitu 1/3 dosis dan dilakukan bersamaan dengan penyuntikan kedua pada induk betina.
v  Setelah 6 s/d 12 jam dari penyuntikan kedua induk betina diperiksa tiap 1 jam apabila sudah terjadi ovulasi maka dilakukan striping yaitu dengan mengurut bagian perut dari arah depan ke arah lubang kelamin dan telurnya ditampung di dalam wadah/baki plasitk. Pada saat yang bersamaan, induk jantan juga distiping dan spermanya dicampurkan dengan telur. Kemudian ditambahkan larutan fisiologis (NaCl 0,9%) serta diaduk menggunakan bulu ayam selama 1s/d 2 menit.
C.    Penetasan Telur
Penetasan telur dilakukan didalam akuarium yang dilengkapi dengan aerasidan water heater. Suhunya 27 s/d 29 oC. Biasanya telur akan menetas dalam waktu 18 s/d 24 jam.

D.    Pemeliharaan Larva
Pemeliharan larva masih dilakukan dalam akuarium penetasan, namun sebelumnya ¾ bagian air kotor serta sisa telur yang tidak menetas  harus dibuang dan ganti dengan air bersih agar kualitas  ait tetap baik.  Penggantian harus dilakukan tiap hari sampai larva siap ditebar di kolam . Padat penebaran larva  50 s/d 75 ekor/liter. Larva yang berumur dua hari, diberi pakan berupa naupli artemia sampai berumur 6 hari. Setelah itu larva diberi cacing sutra sampai berumur 14 hari.

E.    Pendederan
v  Persiapan kolam pendederan dilakukan seminggu sebelum penebaran larva, yang meliputi : pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
v  Pengapuran dilakukan dengan melarutkan kapur tohor kedalam tong, kemudian disebarkan keseluruh pematang  dan dasar kolam .  Dosinya 250 s/d 500 gram/m2.
v  Pemupukan menggunakan kotoran ayam dengan dosis  500 s/d 1.000 gr/m2. Kolam diisi air setinggi 40 cm dan setrelah 3 hari disemprot dengan orgophosphat 4 ppm dan dibiarkan selama 4 hari.
v  Benih ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 100 s/d 200 ekor/m2.
v  Pendederan dilakukan selama 21 hari. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa tepung pellet sebanyak 0,75 gr/1.000 ekor.

II.     PENYAKIT
Penyakit yang sering menyerang Jabal Siam adalah parasit. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan garam dapur sebanyak 200 gr/m3 setiap 10 hari selama pemeliharaan, sedangkan untuk penyakit Trichodina dapat diberikan formalin dengan dosis 25 ppm.

MANAGEMEN PAKAN PADA BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOC

A.    Pergunakan pakan berkualitas
Penentukan pakan berkualitas, dapat dilakukan dengan:
-     Referensi dari pembudidaya yang sudah mencoba;
-     Ketersediaan di wilayah sekitar (efisiensi biaya transportasi), dan
-     Pemilihan produk didasarkan pada bukti nyata (FCR)

B.     Ukuran pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan

C.     Feeding program (program pakan)



Dari pakan yang dimakan ikan, dihasilkan C organik, N organik, P organik yang dikeluarkan oleh ikan lewat insang (ekskresi) dan sebagian dibuang dalam bentuk feaces (kotoran). Limbah organik ini yang bereaksi membentukamonia, nitrit dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi besar merangsang pertumbuhan bakteri pathogen (penyakit)

    Porsi makan → daya tumbuh optimum perhari (ADG = Average Daily Growth)

Gambar diatas hanya salah salah satu parameter,  porsi makan sangat dipengaruhi oleh :
ü Kondisi alam sekitar
ü Intensitas cahaya matahari yang masuk ke kolam
ü Suhu media (air)
ü Komposisi kimia dan biologi air
ü Jenis benih
ü Teknologi budidaya yang digunakan


1.     Porsi makan 80% dari daya kenyang, disediakan ruang dilambung untuk produksi enzym-enzym pencernaan. Diharapkan efisiensi pakan 100% terserap sempurna.
-     ikan lele memiliki kodrat mulutnya lebar selebar badan / kepalanya. filosofinya ikan ini rakus makan. ikan akan makan sampai lambungnya penuh. nah bayangkan kalo lambung sudah penuh kemudian pakan mengembang.. apa jadinya?
-     perut/pencernaan akan membengkak, mungkin juga luka. selanjutnya bakteri dalam pencernaan menyerang. biasanya penyakit perut bengkak/kembung karena infeksi bakteri Edwardsiella sp. bakteri ini susah diberantas tuntas karena membentuk cysta
-     efek lain kalau kekenyangan ikan akan terdiam, hati-hati bila terjadi sesuatu yg mengejutkan ikan akan muntah, efeknya air akan rusak dan ikan akan keracunan
-     efek yang lain lagi kalau ikan diam menggantung parasit akan mudah menyerang (hati-hati bila timbul bintik putih, atau bintik merah) maka akan terjadi kematian yang lumayan banyak. cegahlah selagi bisa dgn menerapkan pemberian pakan yg secukupnya saja (80% dari kekenyangan ikan). disamping efisien pakan juga hemat.

2.     Frekuensi pakan sesuai dengan metabolisme ikan 2 x sehari, metabolisme ikan berkisar 8 jam, bila waktu pemberian pakan 7 pagi dan 5 sore. Maka ada rentang waktu 2 jam untuk istirahat organ-organ pencernaan, dengan tujuan organ pencernaan tetap sehat, ikan pun sehat.
3.     Pakan difermentasi menggunakan probiotik EBS Pro untuk menghasilkan enzim :  protease, amilase, lipase dan cellulose. Sistem ini meringankan kerja dari organ pencernaan 30%, dan membantu pemotongan rantai panjang pada protein dan lemak.
4.     Rutinitas sesuai jam biologis/ naluri (tepat waktu), pemberian pakan yang berubah-ubah jelas mengganggu/merusak jam biologis makan ikan
5.     Teknik pergantian pakan, pergantian pakan sangat berpengaruh pada tingkat keseragaman ukuran ikan. Pada saat pergantian pakan sebaiknya di mix/campur dengan ukuran pakan pengganti.
6.     Program puasa 1 x makan setiap minggu, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada organ pencernaan untuk istirahat. Teknik ini terbukti efektif dan tidak menganggu daya tumbuh ikan
7.     Pengurangan porsi makan hingga 30%, bila sudah terbentuk substrat/ polymer/ biofloc yang terjadi bila porsi pakan mencapai 500 kg/ hari/ hektar


8.     Target pakan untuk menghindari over size, Setiap siklus target pakan dihitung/disesuaikan dengan jumlah benih yang ditebar dan teknik budidaya yang diterapkan
9.     Pemberian pakan merata dipermukaan
Penebaran pakan merata dipermukaan, untuk pemerataan pertumbuhan, sebab pada benih kecil yang baru ditebar daya jelajah ikan belum luas sehingga ,asing-masing ikan diharapkan mendapatkan porsi makan yang sama.

REFERENSI:
FKMP, 2013. Bahan Tayang “Budidaya Lele dengan Sistem Biofloc pada Pelatihan Biofloc tanggal 2-5 Juni 2013 di Bandung.

Komunitas Masamo Pekalongan, 2013. BUDIDAYA LELE BIOFLOC(Standart Operational Procedure)Manajemen AirManajemen PakanManajemen BenihManajemen BudidayaManajemen PanenRecording/PencatatanBiosecurity dan Analisis Usaha.Dipublikasikan oleh : KOMUNITAS MASAMO PEKALONGAN Research and DevelopmentPekalongan.