I. PENDAHULUAN
Pemanfaatan
tanah samping rumah untuk dibuat kolam selain dapat memperindah suasana,
hasilnya juga dapat dimanfaatkan sebagai lauk pauk untuk menambah kebutuhan
protein sehari-hari juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Sepintas memang kelihatan mudah untuk membuat kolam di
samping rumah, akan tetapi perlu diperhatikan kondisi tanah, letak sumber air, benih
ikan yang akan ditebar, pemberian pakan dan pengaturan air. Bila hal tersebut
diatas tidak diperhatikan maka kolam tersebut tidak akan berhasil dengan baik.
II. SYARAT-SYARAT BUKAN SAMPAH
- Tidak banjir diwaktu musim hujan
- Dekat dengan sumber air
- Cukup cahaya matahari
- Terletak disamping, depan atau belakang rumah
- Tanah tidak poros atau tanahnya liat.
III.
PENGGALIAN KOLAM
A. Membuat Patok dan
Membersihkan Lahan
Ukuran
kolam sebaiknya disesuaikan dengan luas lahan di samping rumah. Patok sesuai
dengan bentuk kolam yang akan dibuat dan bersihkan lahan dari akar-akar kayu
untuk memudahkan penggalian. Pisahkan tanah permukaan kira-kira 25 cm, karena
merupakan humus yang subur yang akan ditebarkan merata didasar kolam yang akan
dibuat.
B. Penggalian Kolam
Kolam
digali kira-kira sedalam pinggang, sebaiknya kolam digali miring kesaluran
pembuangan agar memudahkan sewaktu akan mengeringkan kolam. Buatlah saluran
keliling (current) yang berfungsi untuk tempat berlindung ikan-ikan pada waktu
siang hari dan tempat berkumpul ikan-ikan pada waktu panen.
Kolam dengan saluran keliling
C. Saluran
Pemasukan Dan Pengeluaran Air
Saluran
pemasukan dapat dibuat dari bambu atau pipa paralon
yang ditempatkan sedemikian rupa berada diatas permukaan air kolam.
Pada lubang pemasukan diberi saringan dari anyaman bambu atau kawat nyamuk yang
berfungsi untuk menghindari masuknya ikan-ikan pemangsa.
Saluran
Pengeluaran, dibuat dan diletakkan didasar kolam sehingga air yang keluar
adalah air dilapisan bawah kolam karena air yang ada dilapisan bawah kolam
banyak mengandung senyawa beracun dan sisa-sisa pembusukan sehingga air akan
tetap bersih dan segar.
IV. PEMUPUKAN
A. Pemupukan Awal
Untuk menyuburkan tanah kolam dilakukan pemupukan awal
bersama-sama dengan penebaran humus di dasar kolam. Pupuk yang digunakan adalah
antara lain kotoran hewan (ayam, itik, sapi, kerbau) atau sisa pembusukan
sampah, juga dapat menggunakan pupuk buatan yaitu Urea, TSP, NPK. Dosis
penggunaan pupuk harus benar-benar diperhatikan, kalau terlalu banyak dapat
menyebabkan keracunan pada ikan peliharaan. Dosis untuk pupuk kandang adalah 1
kg untuk 10 m² luas dasar kolam, sedangkan untuk pupuk buatan dengan dosis 0,1
kg (1 Ons) untuk 10 m² luas kolam.
Setelah pemupukan dilakukan masukkan air, biarkan terendam
selama seminggu hingga terjadi pembusukan, kemudian keringkan dengan membuang
semua sisa-sisa pembusukan. Kolam dikeringkan kira-kira 1 minggu, kemudian baru
diisi dengan air. Kolam siap ditebar benih ikan.
B.
Pemupukan Ulang
Untuk kesuburan kolam dilakukan pemupukan ulang, dilakukan
dalam jangka tertentu secara kontinu. Biasanya pemberian pupuk susulan adalah
seperempat dari dosis pupuk awal, caranya yaitu pupuk ditempatkan di salah satu
sudut kolam, namun sebaiknya dekan dengan saluran pemasukan agar pupuk dapat
tersebar rata di kolam.
V. MENYIAPKAN BENIH IKAN
A.
Pemilihan Benih Ikan
Pilihlah benih yang sehat, gerakannya lincah dan badannya
tidak ada luka. Besar kepala benih umumnya lebih kecil dari ukuran badannya.
B. Aklimatisasi
(Adaptasi lingkungan)
Agar benih yang kita beli sama dengan kondisi
kolam dan tidak terkejut maka pelu dilakukan aklimatisasi. Tempat benih
diletakkan dalam kolam beberapa jam sampai benih ikan tenang dan tidak gelisah
lagi, usahakan ditempat yang teduh.
C. Jumlah Benih dan Penebarannya
Benih yang telah diaklimatisasi dapat ditebarkan secara
perlahan-lahan dengan cara memiringkan tempat benih ikan sehingga bercampur
dengan air kolam. Biarkan benih ikan keluar sendiri dari tempatnya dan berenang
keluar menyebar dalam kolam, dengan cara ini benih tidak akan terkejut dengan
lingkungan barunya.
Jumlah benih yang ideal ditebar adalah Nila, Patin, Ikan
Mas 2 ekor/m² tapi kalau benih ikan jenis lele dapat ditebar 50 ekor/m².
VI. PEMBERIAN MAKANAN
Selama pemeliharaan perlu diberikan makanan tambahan untuk
mempercepat pertumbuhan. Walaupun ada makanan alami berupa plakton, cacing atau
jasad renik lainnya namun tidak mencukupi untuk makanan ikan, maka pemberian
makanan tambahan amat penting untuk mengimbangi tumbuhnya makanan alami dalam
kolam.
Adapun jenis makanan tambahan
yang dapat diberikan pada ikan adalah cincangan daging, bungkil kelapa, ampas
tahu atau sisa-sisa makanan, dedak, daun-daunan. Dapat juga berupa pellet.
Pemberian pakan tambahan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan
dosis 5 % dari berat total ikan. Untuk mengetahui perkiraan berat total ikan
dapat dilakukan dengan menangkap beberapa ekor ikan kemudian ditimbang dan
dikalikan dengan jumlah ikan yang ditebar, kemudian kalikan lagi dengan 5 %
untuk dosis seharinya. Pengukuran berat ikan dapat dilakukan sebulan sekali.
VII. PENGATURAN AIR
Media utama untuk kehidupan ikan
adalah air, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan
air segar yang selalu berganti dan tidak tercemar dan banyak mengandung
oksigen. Perhatikanlah saluran pemasukan dan pengeluaran dan sampah yang
menyangkut dibersihkan agar air yang masuk benar-benar bersih, jernih dan segar.
Pesan Penulis :
-
Mengetahui
-
Berminat
-
Mencoba
-
Berhasil
” Apa yang tidak pernah mati hanyalah
HARAPAN
yang ada dalam hati kita ”
*****MKW*****
No comments:
Post a Comment