Monday, August 7, 2017

BUDIDAYA IKAN SAMPING RUMAH ( BUKAN SAMPAH)


I. PENDAHULUAN


Pemanfaatan tanah samping rumah untuk dibuat kolam selain dapat memperindah suasana, hasilnya juga dapat dimanfaatkan sebagai lauk pauk untuk menambah kebutuhan protein sehari-hari juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
          Sepintas memang kelihatan mudah untuk membuat kolam di samping rumah, akan tetapi perlu diperhatikan kondisi tanah, letak sumber air, benih ikan yang akan ditebar, pemberian pakan dan pengaturan air. Bila hal tersebut diatas tidak diperhatikan maka kolam tersebut tidak akan berhasil dengan baik.

II. SYARAT-SYARAT BUKAN SAMPAH
  1. Tidak banjir diwaktu musim hujan
  2. Dekat dengan sumber air
  3. Cukup cahaya matahari
  4. Terletak disamping, depan atau belakang rumah
  5. Tanah tidak poros atau tanahnya liat.
III. PENGGALIAN KOLAM

A.  Membuat Patok dan
Membersihkan Lahan
Ukuran kolam sebaiknya disesuaikan dengan luas lahan di samping rumah. Patok sesuai dengan bentuk kolam yang akan dibuat dan bersihkan lahan dari akar-akar kayu untuk memudahkan penggalian. Pisahkan tanah permukaan kira-kira 25 cm, karena merupakan humus yang subur yang akan ditebarkan merata didasar kolam yang akan dibuat.

B.  Penggalian Kolam
Kolam digali kira-kira sedalam pinggang, sebaiknya kolam digali miring kesaluran pembuangan agar memudahkan sewaktu akan mengeringkan kolam. Buatlah saluran keliling (current) yang berfungsi untuk tempat berlindung ikan-ikan pada waktu siang hari dan tempat berkumpul ikan-ikan pada waktu panen.
Kolam dengan saluran keliling
 Tanah galian diletakkan sedemikian rupa dipinggir kolam untuk dijadikan pematang kolam. Buatlah pematang dengan sisi miring agar dapat mengokohkan pematang, buatlah pematang dengan tanah sepadat mungkin.

C. Saluran Pemasukan Dan Pengeluaran Air
          Saluran pemasukan dapat dibuat dari bambu atau pipa paralon yang ditempatkan sedemikian rupa berada diatas permukaan air kolam. Pada lubang pemasukan diberi saringan dari anyaman bambu atau kawat nyamuk yang berfungsi untuk menghindari masuknya ikan-ikan pemangsa.
          Saluran Pengeluaran, dibuat dan diletakkan didasar kolam sehingga air yang keluar adalah air dilapisan bawah kolam karena air yang ada dilapisan bawah kolam banyak mengandung senyawa beracun dan sisa-sisa pembusukan sehingga air akan tetap bersih dan segar.




IV.  PEMUPUKAN


A.  Pemupukan Awal
          Untuk menyuburkan tanah kolam dilakukan pemupukan awal bersama-sama dengan penebaran humus di dasar kolam. Pupuk yang digunakan adalah antara lain kotoran hewan (ayam, itik, sapi, kerbau) atau sisa pembusukan sampah, juga dapat menggunakan pupuk buatan yaitu Urea, TSP, NPK. Dosis penggunaan pupuk harus benar-benar diperhatikan, kalau terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan pada ikan peliharaan. Dosis untuk pupuk kandang adalah 1 kg untuk 10 m² luas dasar kolam, sedangkan untuk pupuk buatan dengan dosis 0,1 kg (1 Ons) untuk 10 m² luas kolam.
          Setelah pemupukan dilakukan masukkan air, biarkan terendam selama seminggu hingga terjadi pembusukan, kemudian keringkan dengan membuang semua sisa-sisa pembusukan. Kolam dikeringkan kira-kira 1 minggu, kemudian baru diisi dengan air. Kolam siap ditebar benih ikan.

B.  Pemupukan Ulang
          Untuk kesuburan kolam dilakukan pemupukan ulang, dilakukan dalam jangka tertentu secara kontinu. Biasanya pemberian pupuk susulan adalah seperempat dari dosis pupuk awal, caranya yaitu pupuk ditempatkan di salah satu sudut kolam, namun sebaiknya dekan dengan saluran pemasukan agar pupuk dapat tersebar rata di kolam.

V.  MENYIAPKAN BENIH IKAN

A.  Pemilihan Benih Ikan
          Pilihlah benih yang sehat, gerakannya lincah dan badannya tidak ada luka. Besar kepala benih umumnya lebih kecil dari ukuran badannya.

B. Aklimatisasi (Adaptasi lingkungan)
          Agar benih yang kita beli sama dengan kondisi kolam dan tidak terkejut maka pelu dilakukan aklimatisasi. Tempat benih diletakkan dalam kolam beberapa jam sampai benih ikan tenang dan tidak gelisah lagi, usahakan ditempat yang teduh.

C.  Jumlah Benih dan Penebarannya
          Benih yang telah diaklimatisasi dapat ditebarkan secara perlahan-lahan dengan cara memiringkan tempat benih ikan sehingga bercampur dengan air kolam. Biarkan benih ikan keluar sendiri dari tempatnya dan berenang keluar menyebar dalam kolam, dengan cara ini benih tidak akan terkejut dengan lingkungan barunya.
          Jumlah benih yang ideal ditebar adalah Nila, Patin, Ikan Mas 2 ekor/m² tapi kalau benih ikan jenis lele dapat ditebar 50 ekor/m².

VI.  PEMBERIAN MAKANAN
          Selama pemeliharaan perlu diberikan makanan tambahan untuk mempercepat pertumbuhan. Walaupun ada makanan alami berupa plakton, cacing atau jasad renik lainnya namun tidak mencukupi untuk makanan ikan, maka pemberian makanan tambahan amat penting untuk mengimbangi tumbuhnya makanan alami dalam kolam.
Adapun jenis makanan tambahan yang dapat diberikan pada ikan adalah cincangan daging, bungkil kelapa, ampas tahu atau sisa-sisa makanan, dedak, daun-daunan. Dapat juga berupa pellet. Pemberian pakan tambahan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan dosis 5 % dari berat total ikan. Untuk mengetahui perkiraan berat total ikan dapat dilakukan dengan menangkap beberapa ekor ikan kemudian ditimbang dan dikalikan dengan jumlah ikan yang ditebar, kemudian kalikan lagi dengan 5 % untuk dosis seharinya. Pengukuran berat ikan dapat dilakukan sebulan sekali.

VII.  PENGATURAN AIR
          Media utama untuk kehidupan ikan adalah air, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan air segar yang selalu berganti dan tidak tercemar dan banyak mengandung oksigen. Perhatikanlah saluran pemasukan dan pengeluaran dan sampah yang menyangkut dibersihkan agar air yang masuk benar-benar bersih, jernih dan segar.


Pesan Penulis :
-      Mengetahui
-      Berminat
-      Mencoba
-      Berhasil

” Apa yang tidak pernah mati hanyalah
HARAPAN
yang ada dalam hati kita ”

*****MKW*****


No comments:

Post a Comment