Ikan
gabus merupakan
sumber albumin penting
bagi kesehatan. Sejatinya albumin merupakan hasil sintesis protein hati.
Menurut Prof Dr dr Nurpudji M. Daud, MPH SpGK, ahli gizi klinis dari Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanudin, hampir penyakit berat dan akut seperti
kanker, gagal ginjal, diabetes, tuberkolusis, dan jantung ditandai dengan
menurunnya kadar albumin di tubuh atau hipoalbumin.
Hipoalbumin
atau kekurangan albumin di tubuh tersebut menyebabkan tekanan osmotik di darah
menurun sehingga cairan di darah keluar lantas menerobos masuk ke
jaringan-jaringan organ tubuh lain. Cairan tersebut yang menyebabkan
pembengkakan atau oedema. Nah selama ini untuk mengatasi kekurangan albumin
tersebut dilakukan dengan memberikan infus albumin, tapi harganya cukup mahal
karena infus albumin tersebut diproduksi dari plasma darah manusia.
Solusi murah memperoleh albumin
dari luar adalah mengonsumsi ikan gabus. Berdasarkan hasil riset Prof Dr Eddy
S, MS dari Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, ikan
gabus mengandung 25,2 g/100 g protein dengan kadar albumin mencapai 62,24 g/kg
dan unsur seng (zn) sebesar 17,41 mg/kg. Kandungan unsur seng tersebut dari
beberapa literatur mendorong penyembuhan luka lebih cepat. Apalagi unsur seng
biasanya sangat cepat diserap oleh tubuh. Kandungan protein ikan gabus itu
lebih banyak ketimbang albumin di daging,
kacang-kacangan, dan telur.
Konsumsi
ikan gabus sebanyak 2 kg per hari bisa meningkatkan kadar albumin mencapai
standar ideal 3,5–5 g/dl dalam waktu 8 hari. Pilihan lain adalah dengan membuat
jus daging ikan gabus yang sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Dosis konsumsi
sama 2 kg per hari. Namun bila kesulitan memperoleh ikan gabus segar, kini
banyak beredar albumin ikan gabus dalam bentuk ekstrak kapsul, jel, dan cair.
Lantas bagaimana manfaatnya? Asalkan pengolahan albumin ekstrak gabus tersebut
sesuai dengan aturan, albumin tetap terjaga baik. Sebagai contoh bahan ekstrak
tidak boleh dipanaskan lebih dari suhu 40 derajat celcius supaya albumin tidak
menjadi rusak.
Produksi Gabus
Bentuk kepalanya menyerupai ular, sehingga dalam bahasa inggris ikan ini
dikenal dengan nama snakehead murrel. Meski mirip ular, ikan gabus tidaklah
seseram nama inggrisnya. Ikan gabus di alam banyak ditemukan di sungai-sungai
atau perairan umum. Di Indonesia, ikan gabus termasuk jenis yang digemari dan
mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan gabus dijual dalam bentuk hidup, segar
maupun diolah menjadi ikan gabus asin, ikan gabus asap, bakso, empek-empek atau
kerupuk/kemplang. Ikan gabus kini juga dikembangkan dalam bidang kesehatan
karena kandungan albuminnya yang sangat tinggi.
Berdasarkan catatan, pada tahun 2007 tangkapan ikan gabus di perairan umum
sebesar 30.300 ton atau turun 2,87% dibandingkan tangkapan tahun 2006 yaitu
sebesar31.194 ton. Sebagian besar pasokan ikan gabus yang ada di pasaran
berasal dari hasil tangkapan dari perairan umum. Pada kurun 2002-2007 terjadi
kenaikan produksi ikan gabus yang berasal dari perairan umum sebesar 2,04%
dengan volume tangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2004 mencapai 41.014 ton.
Ikan gabus memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan ikan
air tawar lainnya. Kandungan gizi 100 gram berat dapat dimakan dari ikan dari
ikan gabus segar.
Albumin Sangat Penting Bagi Tubuh
Ikan gabus dikenal memiliki kandungan albumin yang sangat tinggi. Albumin
merupakan salah satu jenis protein penting yang sangat diperlukan tubuh manusia
setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka. Albumin juga berfungsi
mempertahankan regulasi cairan dalam tubuh. Bila kadarnya rendah, protein yang
masuk ke dalam tubuh akan pecah, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Bahkan, penyerapan obat-obatan yang seharusnya berfungsi
menyembuhkan, tak akan maksimal.
Banyak penelitian yang telah menunjukkan khasiat albumin dari ikan gabus.
Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS pada
tahun 2003 menyimpulkan bahwa kandungan albumin pada ikan gabus berpotensi
untuk menggantikan serum albumin yang harganya cukup mahal (Rp1,3 juta per 10
ml). Albumin berfungsi dalam pembentukan sel baru dan merupakan jenis protein
terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Di dalam ilmu
kedokteran, albumin ini dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel
tubuh yang terbelah, misalnya operasi atau pembedahan.
Manfaat ikan gabus untuk mempercepat perbaikan status gizi juga telah
diteliti oleh Dr.dr. Sri Adiningsih, MS, MCN, akademisi dari Universitas
Airlangga dan Prof. Dr. dr. Nurpudji A. Taslim, MPH, SpGK, ahli gizi dari
Universitas Hasanudin. Untuk meningkatkan asas kepraktisan, Dr. Nurpudji bahkan
telah mengembangkan suplemen tersebut dalam bentuk kapsul.
Ekstrak Albumin dari Malang dan Semarang
Manfaat ikan gabus dalam bidang kesehatan mendorong dua tenaga medis asal
Malang Ny Endang Uriati Arief dan Florentinus Nurtitus, S.Si.T asal Semarang
untuk memproduksi ekstrak gabus. Endang Uriati telah menekuni usaha ini sejak
tahun 1997. Ia memproduksi esktrak ikan kutuk/gabus dengan merek Sari Ikan
Kutuk Alkuten di rumahnya Jalan Raya Pakishaji Nomer 3, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang.
Dalam sehari, Endang Uriati pensiunan paramedis RSSA (Rumah Sakit
Saiful Anwar) ini dalam sekali proses produksi dapat menghasilkan 38 bungkus
albumin ukuran 70 gram dari 25 kg ikan gabus. Harga albumin ukuran 70 gram
ditawarkan kepada konsumen dengan harga Rp60.000. Pasokan bahan baku ikan gabus
untuk produksinya berasal dari warga dan pedagang ikan di sekitar Malang dan
Sidoarjo dengan harga pada kondisi normal berkisar antara Rp35.000-40.000/kg,
sementara pada saat musim ikan harganya berkisar antara Rp25.000-30.000/kg.
Menurut Endang, mengkonsumsi ekstrak gabus dapat menghemat biaya pengobatan
jika dibandingkan dengan HAS (Human Serum Albumin) yang
harganya sekitar 1,9 juta per 100 ml, cukup dengan 6-7 bungkus albumin sekitar
Rp. 400 ribu, penyakit pasien berangsur-angsur pulih.
Melalui CV. Alkuten, Endang telah memasarkan produknya hampir ke
seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke Jepang, Arab, dan Belanda.
Khasiat dan kegunaan ekstrak albumin yang dihasilkan oleh ibu Endang
diantaranya: mempercepat penyembuhan luka dalam dan luar, membantu proses
penyembuhan pada penyakit: Hepatitis, TBC/ infeksi paru, Nephrotic Syndrome,
tonsilitas, typus, diabetes; menghilangkan oedem (pembengkakan); memperbaiki
gizi buruk pada bayi, anak dan ibu hamil; dan membantu penyembuhan autis.
Sementara itu, cara pemakaian ekstrak albumin ikan gabus yaitu: untuk
pencegahan dimakan 1 kali sehari dengan ukuran 17,5 gram, sementara untuk
penyembuhan dimakan 2 kali sehari dengan ukuran 17,5 gram.
Semarang juga punya ekstrak ikan gabus. Florentinus Nurtitus, seorang ahli
gizi (dietician) di Rumah Sakit Elizabeth Semarang, berhasil memproduksi
dan memasarkan ekstrak ikan gabus dengan merek Sari Mina sebagai suplemen
makanan tambahan bergizi tinggi di Kota Semarang. Sari Mina adalah produk
olahan ikan gabus dalam bentuk ekstrak filtrasi beku yang telah diproses dengan
sistem tertentu sehingga nilai gizinya sama dalam tiap kemasannya.
Sari Mina dipasarkan dalam ukuran 50cc/ bungkus, dikemas dalam kantung
plastik dan disimpan dalam kondisi beku (< – 100C) agar tahan
lama dan kualitasnya terjaga. Sari Mina telah banyak digunakan pasien rawat
inap maupun rawat jalan sejak awal tahun 2004 di RS Elizabeth Semarang. Sari
Mina ukuran 50cc dipasarkan dengan harga Rp55.000. Hingga saat ini, Florentinus
enggan mengolah ikan gabus dari hasil budidaya dan gabus laut. Menurutnya,
gabus hasil tangkapan dari perairan umum dinilainya memiliki kandungan protein
paling tinggi.