Thursday, September 28, 2017

Pembenihan IKAN PEPUYU (Anabas testudeneus, Bloch)

I.            PENDAHULUAN

Indonesia yang 2/3 wilayahnya merupakam perairan baik laut maupun tawar mempunyai peluang besar untuk pengembangan budidaya perikanan. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu usaha pengembangan untuk jenis-jenis ikan spesifik lokal yang terdapat diperairan umum kita. Ikan pepuyu atau ikan betok ini mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, terutama untuk daerah Kalimantan.


II. Klasifikasi

Klasifikasi Ikan Pepuyu adalah sebagai berikut :
Phylum          : Chordata
Sub phylum   : Vertebrata
Kelas            : Pangasidane (Pangasid Catfish)
Sub kelas       : Pangasius
Ordo              : Labyrinthichi
Family           : Anabantidae
Genus             : Anabas
Species          : Anabas testudeneus Bloch


II.          Teknologi Pembenihan Ikan Pepuyu

A.   Pemeliharaan Induk
*     Pemeliharaan induk dalam kolam atau bak beton .
*     Induk diberikan pelet sebanyak 3 -5 % dari berat biomass dengan frekuensi 1 kali sehari
*     Satu minggu kemudian dilakukan penebaran benih.









B.  Seleksi Induk
n  Seleksi induk dilakukan dengan menangkap induk satu persatu dan dilihat ciri-ciri kematangannya
n  Induk jantan siap pijah ditandai dengan keluarnya cairan putih susu apabila diurut pelan alat kelaminnya
n  Induk betina siap pijah ditandai perut terlihat membesar ke arah anus dan lembek serta alat kelaminnya berwarna kemerahan

C. Pemijahan
n  Pemijahan dilakukan secara semi buatan dengan penyuntikan hormon ovaprim dengan dosis 0,5 ml/kg berat induk.
n  Penyuntikan induk jantan dan betina dilakukan sebanyak satu kali secara intramuscular atau di punggung. Penyuntikan dilakukan pada siang/sore hari jam 14.00-17.00.
Induk jantan dan betina yang sudah disuntik kemudian 
n  dicampur dalam satu akuarium dengan perbandingan jumlah jantan : betina adalah 4 : 1.
n  Pemijahan/ovulasi akan terjadi pada malam hari (jam 22.00), dan pada pagi harinya setelah selesai ovulasi induk ikan papuyu dipisahkan dari telur dan dikembalikan ke kolam induk dengan menggunakan serok atau jaring
D. Penetasan telur dan pemeliharaan larva
n  Telur ikan papuyu diinkubasi di akuarium sampai menetas 20 jam kemudian dari saat ovulasi
n  Larva ikan papuyu dipelihara di akuarium selama 3 hari sampai cadangan makanan di perutnya mulai habis dan gerakan renangnya terlihat lincah kemudian larva siap ditebar ke kolam atau larva dipelihara di akuarium selama 2 minggu dengan diberi pakan suspensi kuning telur dan artemia.
n  Selama pemeliharaan larva dilakukan penyiponan kotoran dan sisa telur yang tidak menetas serta pergantian air
           
E. Pendederan di kolam
n  Persiapan kolam, pengapuran, pemupukan, pengisian air
n Pendederan selama 1 bulan dengan ukuran tebar 1-3 cm, padat tebar 100 ekor/m2, pakan pelet sebesar 10 % frekuensi 2 kali sehari
n  Ukuran panen 3-5 cm dengan SR 60 %

No comments:

Post a Comment