HABITAT DAN PENYEBARAN IKAN BELUT
( Monopterus )
Sebagian orang hanya melihat dari satu sisi bahwa belut adalah hewan
yang menyerupai ular. Sebenarnya untuk hewan ini memiliki jenis
tersendiri. Yang mana belut atau swamp
ells belut, Sebagian masyarakat di indonesia seringkali dianggap sebagai hewan
yang menjijikkan. Bukan hanya karena belut hidup di lumpur pada perairan yang
tergenangi seperti sawah dan rawa-rawa. Bagi sebagian orang yang baru
pertamakali melihat belut ini akan mengira binatang jenis ular. Namun untuk
hewan belut ini tidak bersisik atau tidak memiliki sisik sama sekali.
Belut juga sering kali digolongkan ke dalam bangsa ikan karena ciri-cirinya,
contoh yang paling menonjol, seperti bangsa ikan adalah mempunyai insang dan
bergantung pada air. Sekalipun belut dapat bertahan hidup di dalam tanah yang becek
atau lumpur tanpa air, bahkan sawah yang mengering, namum kenyataannya dalam
bereproduksi belut tetap membutuhkan air. Pemijahan belut hanya akan terjadi
selama musim hujan atau pada lingkungan yang mempunyai air.
Belut juga dapat hidup di danau atau rawa-rawa yang tidak memiliki
lumpur sekalipun, sehingga belut dapat dipelihara, seperti di dalam kolam, bak,
akuarium, maupun dalam wadah lainnya, yang tanpa memiliki lumpur sebagaimana
pemeliharaan ikan lainnya. Informasi ini memperjelas bahwa belut adalah ikan.
jadi tidak ada hubungan antara belut dan ular, sekalipun tubuh kedua hewan
tersebut, antara belut dan ular sangat mirip. akan tetapi kedua hewan ini
berasal dari bangsa yang berbeda.
3. 1. Ikan
Belut Sawah/Walut Sawah ( Monopterus albus )
Di Kalimantan Selatan Ikan Belut Sawah biasa
dinamakan Ikan Walut. Ikan ini adalah
predator ganas dilingkungan rawa dan sawah. Ikan
walut memangsa ikan kecil,
cacing, dan krustasea.
Walut merupakan ikan nokturnal atau ikan yang aktif
dimalam hari.
Hewan ini dapat mengambil oksigen secara langsung
dari udara dan ikan walut mampu hidup
berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.
- Ikan
Walut sama sekali tidak mempunyai
sirip dan sisi pada bagian tubuhnya, namun memiliki lendir yang berguna
untuk mengurangi gesekan pada air ketika belur berenang.
- Ikan
Walut dapat berenang dengan
memanfaatkan bentuknya yang bulat, serta memanjang dan juga banyak
terdapat lendir pada tubuhnya.
- Ikan
Walut ini memiliki mata yang kecil,
mempunyai gigi-gigi yang tajam dan runcing membentuk seperti kerucut, dan
memiliki bibir yang cukup lebar.
- Selain
berguna untuk mengurangi gesekan pada air, lendir pada tubuh Ikan
Walut sangat licin sehingga membuat
predator kesulitan untuk memangsanya.
- Ikan
Walut sangat mudah terluka karena
tidak mempunyai sisik.
- Umumnya
Ikan Walut berwarna coklat kehitaman
pada bagian atas tubuh dan berwarna
coklat keputihan kadang juga berwarna coklat kemerahan di sekitar bagian bawah tubuhnya
Habitat Ikan Walut
adalah di air tawar, seperti sungai, danau, rawa-rawa dan sawah serta
dan menyenangi tempat yang swdikit agak dangkal. Ikan Walut menyukai perairan yang banyak mengandung
lumpur seperti sawah, rawa-rawa, kolam ikan dan pinggiran danau. Ikan
Walut sangat menyukai perairan tersebut,
karena Ikan Walut merendam atau mengubur
diri dalam lumpur. Oleh karena itu, Ikan Walut
spesies Monopterus albus/Fluta alba dikenal sebagai Ikan Walut sawah karena populasi Ikan Walut senang sekali membuat lubang persembunyian di dalam lumpur. Pada
siang hari Ikan Walut bersembunyi di
dalam lubangnya dan akan keluar mencari makan di malam hari. Karena itu Ikan
Walut dikenal sebagai hewan nokturnal
(nocturnal) atau hewan yang aktif di malam hari. Ikan Walut bertahan pada perairan yang minim oksigen dan
kekeringan, asalkan masih becek sehingga tubuhnya basah. Hal ini karena Ikan
Walut mempunyai alat pernapasan
tambahan, yaitu berupa kulit tipis yang berlendir yang terdapat di rongga
mulut. Alat tersebut berfungsi untuk menyerap oksigen secara langsung dan
udara, juga selain insangnya yang digunakan untuk menghirup oksigen di dalam
air.
Pada Ikan Walut
(Monopterus sp) rongga buko-faring-nya memiliki lapisan mukosa tipis dan
berkapiler darah yang berfungsi untuk pernapasan di udara. Sering kali ikan
menampakkan sebagian tubuhnya di luar air dan membiarkan bagian ekornya saja
yang berada di dalam air, hal ini berarti kapiler-kapiler darah pada kulitnya
(cutane) sangat membantu dalam pernapasan (Burhanuddin, 2008).
OIeh karena itu, Ikan Walut dapat hidup di perairan tenang yang minim oksigen dan perairan yang berlumpur,
karena dapat mengambil oksigen langsung dan udara. Ikan Walut juga bertahan hidup di dalam lumpur yang
mulai mengering, tapi masih becek. Ikan Walut
terus bisa bertahan jika kulit tubuhnya masih lembab. Ikan Walut akan berjalan mencari sumber air jika
lingkungan yang ditempatinya telah mengening. Karena Ikan Walut mampu menghirup oksigen langsung dan udara,
maka Ikan Walut bertahan hidup tanpa air
cukup lama, asalkan tubuhnya selalu saja basah.
Pada waktu siang hari, Ikan Walut berdiam dlam lubangnya, namun jika terdapat
mangsa atau makanan yang dekat dengan lubangnya dengan Ikan Walut segera disergap, karena itu Ikan Walut dapat dipancing pada siang hari. Pada malam
hari, ke Ikan Walut akan keluar dari
dalam lubangnya mencari makan di sekitar
lubang. Jika bahaya mengancam, Ikan Walut
segera masuk kembali ke dalam lubang.
Ikan Walut membuat
lubang persembunyian seperti terowongan masuk ke dasar kemudian berbelok,
berbentuk huruf “J” atau “L’. Lubang ini bisa mencapai kedalaman sekitar 15 cm
dan berdiameter 5-6 cm. Sementara lubang untuk kawin Ikan Walut berbentuk huruf “U” dengan kedalaman 5-10 cm
dan panjang 10-20 cm. Lubang yang dibuat Ikan Walut mempunyai beberapa fungsi, di antaranya
sebagai tempat berlindung dan sinar matahani, tempat berlindung dan mangsa,
serta untuk menjebak atau menangkap mangsa.
Ikan Walut hidup
di air tawar dan dataran rendah hingga dataran tinggi, yaitu dan 0 sampai lebih
dan 1.200 m di atas permukaan laut (dpl). Ikan Walut termasuk jenis ikan yang memiliki toleransi
yang sangat tinggi.
Penyebaran wilayah goegrafi yang cukup luas. Namun
untuk budi daya Ikan Walut ketinggian
yang cocok adalah 0-1.000 m dpl, ini terkait dengan suhu yang ideal untuk
pertumbuhan Ikan Walut . Ikan Walut bisa hidup dengan baik pada suhu 25-32 o
Sekalipun, Ikan Walut dapat bertahan
hidup pada perairan minim oksigen dan dasar perairan yang mengandung bahan
organik tinggi, namun pada fase larva dan benih, Ikan Walut tidak dapat bertahan pada perairan minim
oksigen. Karena itu, untuk pembenihan, kualitas air yang dibutuhkan adalah suhu
25-32 derajat celcius oksigen 3-7, dan pH 5-7. Namun besarnya Ikan Walut terdapat di sawah yang berlumpur.
Ikan Walut
merupakan jenis ikan yang bisa berubah kelamin (hermaprodit) yaitu dimasa usia muda berjenis kelamin betina,
dimasa berikutnya yakni jika sudah usia tua bisa akan berubah menjadi berjenis kelamin jantan.
3. 2. Ikan
Belut/Walut Rawa (Synbrancus bengalensis)
Belut
Rawa atau (Synbrancus Benglensis Mclell) adalah salah satu jenis belut yang
banyak dikenal dan dijumpai di Indonesia. Berbeda dengan belut sawah yang
banyak dijumpai di media yang banyak lumpur seperti di sawah-sawah dan
diselokan kecil berlumpur, maka belut rawa adalah jenis belut yang banyak
sekali dijumpai di habitatnya yang
mengandung air, seperti gambut dan sedikit memiliki lumpur. dikarena ketinggian
air rawa lebih tinggi dibandingkan di sawah, maka belut rawa memiliki badan
yang lebih panjang dibandingkan dengan belut sawah.
Untuk
ukuran tubuh belut sawah memiliki perebandingan antara 1:30 dibandingkan dengan
ukuran tubuh belut sawah yang hanya 1:20, maka tubuh belut rawa akan kelihatan
lebih ramping dibandingkan dengan tubuh belut sawah dengan ukuran diameter yang
sama. untuk usia dewasa belut rawa juga lebih pajang dibandingka dengan belut
sawah, yaitu mencapai 4 hingga lima bulan. hal ini di karenakan, belut sawah
menyesuaikan diri dengan habitatnya yang akan mengalami kekeringan pada musim
kemarau atau musim panen padi. Sedangkan belut rawa itu tidak perlu menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan rawa yang biasanya air selalu berlimpah.itu yang
mana, karena habitat belut rawa lebih banyak di air dari pada hidup di lumpur,
maka belut rawa lebih memungkinkan untuk dibudidayakan di air yang bening tanpa memerlukan/menggunakan lumpur.
Ciri-ciri Fisik:
Jika kita
lihat dari fisik, belut rawa hampir tidak berbeda dengan belut sawah, namun ada
beberapa perbedaan antara lain:
- bisa kita lihat pada warnanya yang lebih gelap,
yaitu: kulit punggung coklat tua sampai kehitam-hitaman, warna kulit perut
putih.
- memiliki tubuh yang lebih panjang, perbandingan
diameter dan panjang 1:30
- dan lebih besar, saat mencapai pada usia dewasa
4-6 bulan
Habitat: Belut rawa banyak dijumpai pada rawa-rawa air tawar. di daerah Sumatera bagian
timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan
Habitat: Belut rawa banyak dijumpai pada rawa-rawa air tawar. di daerah Sumatera bagian
timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
3. 3. Ikan Belut/Walut
Muara (Macrotema caligan)
Ciri-ciri belut muara:
Ciri-ciri belut rawa memiliki
warna kulit yang berwarna coklat pucat dan panjang
tubuh bisa mencapai 60-70 cm ketika dewasa belut rawa bobotnya bisa mencapai
hingga 250 – 400 gr/ekor , untuk habitat sendiri hidup
di area muara atau tambak dekat laut gerakan lambat namun sangat kuat. Bagian
kepala seperti ujung terompet bentuk ekor seperti pedang, bentuk mata lebih
kecil dari sidat serta memiliki bau lebih amis yang mencolok serta memiliki
tekstur daging yang kasar jika di bandingkan dengan belut sawah. serta memiliki
gizi yang tinggi, dan memiliki rasa yang enak,gurih.
3.1 4. Belut
Laut/Walut Laut atau Sidat (Anguilla sp)
Sampai dengan saat ini belum ditemukan
pembudidaya belut jenis ini. Sidat ini adalah sejenis ikan yang menyerupai ular
dan belut, umumnya sidat banyak hidup dilaut, akan tetapi ada pula sidat yang
hidup diair tawar yaitu Anguilla sp.
Ciri-ciri ikan sidat
Sidat memiliki bentuk tubuh yang panjang seperti
belut namun lebih pipih memiliki 2 sirip di dekat kepala Bentuk ekor lebar,
Bentuk kepala seperti ular
Habitatnya biasanya hidup diair tawar (angguilla sp), sungai besar dan kali.
Tekstur daging yang sangat lembut jika dibanding belut.l dan Permukaan kulit
sangat halus dibanding belut.
Memiliki kemampuan hidup yang lebih
tinggi dari belut. Tubuhnya yang sangat
licin dan lembut Bobot tubuh bisa mencapai 500 gr lebih/ekor Bereproduksi
dilautan dan setelah menjadi larva (eel glass) bergerak menuju perairan tawar
sampai siap bereproduksi baru kembali ke tempat yang berbau.