FUNGSI ALBUMIN BAGI MANUSIA
Albumin
adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia. Mengatur tekanan
osmotik dalam darah merupakan fungsi utama protein yang diproduksi oleh organ
hati ini. Keseimbangan albumin dibutuhkan untuk menjaga agar cairan yang
terdapat dalam darah tidak bocor ke jaringan tubuh.
Fungsi
Albumin
Putih
telur kadang-kadang merupakan obat yang baik untuk jenis keracunan tertentu,
dalam koagulasi, mantel albumin akan mencegah racun yang memiliki efek buruk.
Di
beberapa industri, seperti industri bahan pewarna, Albumin digunakan sebagai
agen klarifikasi. ketika Albumin mengental, mereka mengklarifikasi
(menghilangkan kotoran dari) cairan. Terkonsentrasi albumin dari serum darah
manusia intravena sebagai pengobatan untuk shock ekstrim dan perdarahan.
Darah,
telur, dan Albumin susu banyak digunakan dalam industri. Ox albumin darah,
misalnya, digunakan dalam pencetakan tekstil untuk menahan warna pada kain.
Albumin telur yang telah dikocok sampai berbusa sering digunakan dalam makanan.
Albumin susu digunakan dalam pembuatan perekat dan pernis.
Albumin
telur juga disebut ovalbumin. Nama alternatif untuk albumin susu yang
lactalbumin dan whey albumin. Albumin adalah senyawa karbon, hidrogen, oksigen,
dan (biasanya) sulfur. Selain itu, pada Ovalbumin mengandung fosfor selain
unsur-unsur diatas.
a) Albumin merupakan protein utama dalam
plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total
protein plasma (Harper 1990).
b) Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006).
c) Albumin adalah protein yang tertinggi konsentrasi dalam plasma.
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa albumin merupakan protein dalam plasma manusia yang larut dalam air dan mengendap dalam pemanasan serta protein yang tertinggi konsentrasinya dalam plasma darah.
b) Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006).
c) Albumin adalah protein yang tertinggi konsentrasi dalam plasma.
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa albumin merupakan protein dalam plasma manusia yang larut dalam air dan mengendap dalam pemanasan serta protein yang tertinggi konsentrasinya dalam plasma darah.
Albumin pada
umumnya dibentuk di hati. Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari
yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis protein hepatic dan separuh dari
seluruh protein yang diekskresikan organ tersebut. Albumin pada mulanya
disintesis sebagai preprotein. Peptida sinyalnya dilepaskan ketika preprotein
melintas kedalam sinterna reticulum endoplasma kasar, dan heksa peptide pada
ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih lanjut
disepanjang lintasan skreotik. Albumin dapat ditemukan dalam putih telur dan
darah manusia. Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin
telur), darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin). Berat molekul albumin
plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam daging mamalia 63.000.
Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan
Albumin?
Bila jumlah albumin dalam tubuh kurang
maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan (eodema) misalnya bengkak di
kedua kaki. Atau bisa terjadi penimbunan cairan dalam rongga tubuh misalnya di
perut yang disebut ascites. Hal ini biasa dialami pada penderita penyakit
heptitis, diabetes mellitus / kencing manis, gagal ginjal, tumor, kanker, dan
stroke.
Akibat kurangnya albumin menjadi penyebab
tekanan osmotik darah turun sehingga pengangkutan asam lemak, hormon, enzim,
dan obat terganggu.
Inilah yang memperlambat proses
penyembuhan pada penderita penyakit berat dan degeneratif.
Dalam konteks anak-anak, bila kadar
albumin rendah, protein yang dikonsumsi anak akan pecah.
Protein yang seharusnya dikirim untuk
pertumbuhan sel menjadi tidak maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin, seperti
penderita tuberkulosis (TBC), daya kerja obat yang diminum menjadi kurang
maksimal.
Sementara pada anak yang sedang berada di
fase periode emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 1-5 tahun, kekurangan
albumin akan sangat mengganggu pertumbuhan badan dan otaknya. Semakin sedikit
albumin, pertumbuhan sel ditubuh dan otak akan semakin lambat. Pertumbuhan sel
yang lambat inilah yang menyebabkan anak lambat perkembangan tubuhnya serta
menjadi kurang cerdas.
Albumin adalah salah Satu jenis protein
darah yang diproduksi di hati (hepar). Saat hati normal mampu memproduksi 11-15
gr albumin/hari.
Albumin (bahasa Latin: albus, white)
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer
yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar
panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut
albuminoid.
Pada manusia, albumin diproduksi oleh
retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin, kemudian diiris
oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi sekitar 60% jumlah
serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L[1] dengan
waktu paruh sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65
kD dan terdiri dari 584 asam amino tanpa karbohidrat. Gen untuk
albumin terletak pada kromosom 4, dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida
dengan 15 ekson yang terbagi ke dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan
merupakan triplikasi dari domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi
lagi menjadi masing-masing 2 sub-domain.
Mutasi pada gen ini dapat mengakibatkan
berbagai macam protein dengan fungsi yang tidak beraturan (bahasa Inggris:
anomalous protein) oleh karena perubahan sifat pada domain pencerapnya, oleh
karena itu, spesi reaktif oksigen, spesi reaktif nitrogen dan produk dari hasil
reaksi dengan biomolekul lain seperti produk peroksidasi lipid, terjadi secara
fisiologi dan patofisiologi dengan adanya albumin.
Albumin berfungsi mengatur tekanan osmotic darah, menjaga keberadaan
air dalam plasma darah sehingga bisa mempertahankan volume darah.
Albumin juga berfungsi sebagai pangangkut
unsur-unsur yang kurang larut dalam air (seperti: asam lemak bebas, kalsium,
zat besi dan beberapa unsur obat) melewati plasma darah dan cairan sel, selain
itu Albumin bermanfaat untuk membantu pembentukan jaringan sel baru ataupun
mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah / rusak.
Berikut beberapa penyakit berat, insyaa
AllaH, yang bisa dibantu pengobatannya dengan konsumsi Ekstrak Albumin Ikan Gabus :
Penyakit Diabetes Melitus
Albumin dari ikan gabus dapat
meregenerasi sel pankreas
Ektsrak Albumin dapat memperbaiki sel
pankreas yang memiliki fungsi memproduksi insulin. Dengan normalnya produksi
insulin, maka kadar gula dalam darah dapat dikendalikan, dan kembali normal.
Penderita / Beresiko Penyakit Jantung Koroner
Kapsul ini memiliki kandungan Allysin
yang berfungsi menurunkan kadar lemak dalam darah, trigeserida, juga untuk
menurunkan homosistensin. Dengan demikian, resiko serangan jantung menjadi
berkurang, termasuk resiko stroke dan penyempitan pembuluh darah.
Selain itu, albumin juga memiliki
kandungan prolin, salah satu fungsinya adalah untuk menguatkan otot-otot
jantung.
Bagi penderita penyakit kanker, albumin
juga sangat bagus untuk terapi. Karena albumin tersebut mengandung zat aktif
bernama Allylsufide, fungsinya untuk menghambat hormon pemicu tumbuhnya sel
kanker, serta dapat merangsang sel sehat untuk terjadi regenerasi.
Penyakit Hepatitis
Pada penderita penyakit hepatitis,
albumin memiliki kemampuan memperbaiki jaringan pada hati dengan cara
regenerasi sel hati dan empedu. Karena albumin tersebut memiliki kandungan asam
amino esensial lengkap dan mineral. Selain itu, dengan konsumsi albumin pada
kapsul Pujimin juga akan terhindar dari penumpukan lemak pada organ hati.
Penyakit Gagal Ginjal
Pada penderita penyakit gagal ginjal,
albumin dari ikan gabus ini akan melakukan regenerasi sel ginjal, sehingga bisa
menyaring racun. Dengan regerasi sel ini, ginjal menjadi normal dan dapat
berfungsi kembali. Akhirnya, penderita gagal ginjal yang tadinya harus cuci darah,
setelah ginjal normal kembali menjadi bebas dari cuci darah.
Penyakit Asma
Efek albumin terhadap penderita asma
adalah mampu mengurangi pembengkakan disebabkan albumin mampu mengencerkan
lendir serta menyembuhkan luka pada daerah pernafasan seseorang.
Efek Terhadap Organ Otak
Pada organ otak, albumin dapat membantu
memperbaiki jaringan otak yang mengalami kerusakan, penting juga bagi pasien
yang habis stroke atau penderita parkinson.
Efek Terhadap Persendian Tulang
Albumin bisa memacu fungsi sendi. Karena
kandungan proline pada albumin.
Sedangkan kandungan lysin dapat membantu
terserapnya kalsium yang dapat mempercepat pembentukan kolagen. Kolagen ini
memiliki fungsi penting karena ibarat mesin, kolagen bisa berperan seperti
pelumas pada sambungan tulang. Kolagen juga dapat membungkus tulang rawan dan
jaringan penyambung tulang.
Penyakit Grastitis
Efek albumin dapat memacu regenerasi sel
lambung sehingga membantu fungsi saluran pencernaan dan usus sehingga fungsi
organ tersebut menjadi maksimal.
Efek Ekstrak Albumin Ikan Gabus pada pasien
pasca kemoterapi
Setelah kemoterapi pasien dianjurkan
konsumsi ekstrak Albumin, karena kandungan albuminnya dapat mencegah efek
negatif yang terjadi akibat kemoterapi dan radioterapi. Seperti lemas, maupun
kerusakan sel tubuh, rambut rontok, ataupun mual. Menariknya, saat konsumsi
kerja obat kemoterapi tidak akan terganggu.
Penyakit Stroke
Albumin dapat membantu membuka pembuluh
darah yang tersumbat serta memperbaiki jaringan organ tubuh yang perperan
penting terhadap kerja otot, otak, serta syaraf. Selain itu, albumin
ini dapat meningkatkan imunitas tubuh dan melindungi tubuh dari radikal bebas.
Penyakit Lupus
Albumin dari ikan gabus ini dapat
meregenerasi sel tubuh yang rusak akibat penyakit lupus. Sehingga fungsi otot,
otak, dan syaraf dapat optimal kembali, demikian juga imunitas tubuh akan
kembali maksimal.
Penyakit Autis
Albumin dapat mengikat logam berat
(timbale, mercury) yang sering terdapat pada penderita autis.
Penyakit Prostat
Kandungan albumin berfungsi menjaga
keberadaan glycine yang berperan penting dalam menjaga fungsi prostat supaya
tetap normal (sehat).
Penderita Luka Bakar / Luka Setelah Operasi
Karena albumin mengandung cystine dan
asan amino, sehingga bekas luka bakar, dan gangguan pada kulit atau luka akibat
operasi dapat cepat pulih.
Para Lansia (Lanjut Usia)
Albumin dapat membantu proses penyerapan
makanan pada lambung dan pencernaan. Selain itu, albumin berfungsi meregenerasi
sel yang sudah aus atau rusak.
Bagi Penderita Depresi
Albumin dapat membantu tubuh memproduksi
hormon untuk metabolisme kesehatan mental melalui kelenjar tiroid. Hal ini
dikarenakan albumin mengandung asam amino tyrosine.
No comments:
Post a Comment