Wednesday, May 8, 2019


HABITAT DAN PENYEBARAN IKAN BELUT
 ( Monopterus )

Sebagian orang hanya melihat dari satu sisi bahwa belut adalah hewan yang menyerupai ular. Sebenarnya untuk hewan ini memiliki jenis tersendiri.  Yang mana belut atau swamp ells belut, Sebagian masyarakat di indonesia seringkali dianggap sebagai hewan yang menjijikkan. Bukan hanya karena belut hidup di lumpur pada perairan yang tergenangi seperti sawah dan rawa-rawa. Bagi sebagian orang yang baru pertamakali melihat belut ini akan mengira binatang jenis ular. Namun untuk hewan belut ini tidak bersisik atau tidak memiliki sisik sama sekali.
Belut juga sering kali digolongkan ke dalam bangsa ikan karena ciri-cirinya, contoh yang paling menonjol, seperti bangsa ikan adalah mempunyai insang dan bergantung pada air. Sekalipun belut dapat bertahan hidup di dalam tanah yang becek atau lumpur tanpa air, bahkan sawah yang mengering, namum kenyataannya dalam bereproduksi belut tetap membutuhkan air. Pemijahan belut hanya akan terjadi selama musim hujan atau pada lingkungan yang mempunyai air.
Belut juga dapat hidup di danau atau rawa-rawa yang tidak memiliki lumpur sekalipun, sehingga belut dapat dipelihara, seperti di dalam kolam, bak, akuarium, maupun dalam wadah lainnya, yang tanpa memiliki lumpur sebagaimana pemeliharaan ikan lainnya. Informasi ini memperjelas bahwa belut adalah ikan. jadi tidak ada hubungan antara belut dan ular, sekalipun tubuh kedua hewan tersebut, antara belut dan ular sangat mirip. akan tetapi kedua hewan ini berasal dari bangsa yang berbeda.

3.     1.  Ikan Belut Sawah/Walut Sawah ( Monopterus  albus )
Di Kalimantan Selatan Ikan Belut Sawah biasa dinamakan Ikan Walut. Ikan ini  adalah predator ganas dilingkungan rawa dan sawah. Ikan

walut  memangsa ikan kecil, cacing, dan krustasea.
 Walut  merupakan ikan nokturnal atau ikan yang aktif dimalam hari.
Hewan ini dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara dan ikan walut  mampu hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.
  • Ikan Walut  sama sekali tidak mempunyai sirip dan sisi pada bagian tubuhnya, namun memiliki lendir yang berguna untuk mengurangi gesekan pada air ketika belur berenang.
  • Ikan Walut  dapat berenang dengan memanfaatkan bentuknya yang bulat, serta memanjang dan juga banyak terdapat  lendir pada tubuhnya.
  • Ikan Walut  ini memiliki mata yang kecil, mempunyai gigi-gigi yang tajam dan runcing membentuk seperti kerucut, dan memiliki bibir yang cukup lebar.
  • Selain berguna untuk mengurangi gesekan pada air, lendir pada tubuh Ikan Walut  sangat licin sehingga membuat predator kesulitan untuk  memangsanya.
  • Ikan Walut  sangat mudah terluka karena tidak mempunyai sisik.
  • Umumnya Ikan Walut  berwarna coklat kehitaman pada bagian  atas tubuh dan berwarna coklat keputihan kadang juga berwarna coklat kemerahan di sekitar  bagian bawah tubuhnya

Habitat Ikan Walut  adalah di air tawar, seperti sungai, danau, rawa-rawa dan sawah serta dan menyenangi tempat yang swdikit agak  dangkal. Ikan Walut  menyukai perairan yang banyak mengandung lumpur seperti sawah, rawa-rawa, kolam ikan dan pinggiran danau. Ikan Walut  sangat menyukai perairan tersebut, karena Ikan Walut  merendam atau mengubur diri dalam lumpur. Oleh karena itu, Ikan Walut  spesies Monopterus albus/Fluta alba dikenal sebagai Ikan Walut  sawah karena populasi Ikan Walut  senang sekali membuat  lubang persembunyian di dalam lumpur. Pada siang hari Ikan Walut  bersembunyi di dalam lubangnya dan akan keluar mencari makan di malam hari. Karena itu Ikan Walut  dikenal sebagai hewan nokturnal (nocturnal) atau hewan yang aktif di malam hari. Ikan Walut  bertahan pada perairan yang minim oksigen dan kekeringan, asalkan masih becek sehingga tubuhnya basah. Hal ini karena Ikan Walut  mempunyai alat pernapasan tambahan, yaitu berupa kulit tipis yang berlendir yang terdapat di rongga mulut. Alat tersebut berfungsi untuk menyerap oksigen secara langsung dan udara, juga selain insangnya yang digunakan untuk menghirup oksigen di dalam air.
Pada Ikan Walut  (Monopterus sp) rongga buko-faring-nya memiliki lapisan mukosa tipis dan berkapiler darah yang berfungsi untuk pernapasan di udara. Sering kali ikan menampakkan sebagian tubuhnya di luar air dan membiarkan bagian ekornya saja yang berada di dalam air, hal ini berarti kapiler-kapiler darah pada kulitnya (cutane) sangat membantu dalam pernapasan (Burhanuddin, 2008).
OIeh karena itu, Ikan Walut  dapat hidup di perairan tenang yang  minim oksigen dan perairan yang berlumpur, karena dapat mengambil oksigen langsung dan udara. Ikan Walut  juga bertahan hidup di dalam lumpur yang mulai mengering, tapi masih becek. Ikan Walut  terus bisa bertahan jika kulit tubuhnya masih lembab. Ikan Walut  akan berjalan mencari sumber air jika lingkungan yang ditempatinya telah mengening. Karena Ikan Walut  mampu menghirup oksigen langsung dan udara, maka Ikan Walut  bertahan hidup tanpa air cukup lama, asalkan tubuhnya selalu saja basah.
Pada waktu siang hari, Ikan Walut  berdiam dlam lubangnya, namun jika terdapat mangsa atau makanan yang dekat dengan lubangnya dengan Ikan Walut  segera disergap, karena itu Ikan Walut  dapat dipancing pada siang hari. Pada malam hari, ke Ikan Walut  akan keluar dari dalam  lubangnya mencari makan di sekitar lubang. Jika bahaya mengancam, Ikan Walut  segera masuk kembali ke dalam lubang.
Ikan Walut  membuat lubang persembunyian seperti terowongan masuk ke dasar kemudian berbelok, berbentuk huruf “J” atau “L’. Lubang ini bisa mencapai kedalaman sekitar 15 cm dan berdiameter 5-6 cm. Sementara lubang untuk kawin Ikan Walut  berbentuk huruf “U” dengan kedalaman 5-10 cm dan panjang 10-20 cm. Lubang yang dibuat Ikan Walut  mempunyai beberapa fungsi, di antaranya sebagai tempat berlindung dan sinar matahani, tempat berlindung dan mangsa, serta untuk menjebak atau menangkap mangsa.
Ikan Walut  hidup di air tawar dan dataran rendah hingga dataran tinggi, yaitu dan 0 sampai lebih dan 1.200 m di atas permukaan laut (dpl). Ikan Walut  termasuk jenis ikan yang memiliki toleransi yang sangat tinggi.
Penyebaran wilayah goegrafi yang cukup luas. Namun untuk budi daya Ikan Walut  ketinggian yang cocok adalah 0-1.000 m dpl, ini terkait dengan suhu yang ideal untuk pertumbuhan Ikan Walut  . Ikan Walut  bisa hidup dengan baik pada suhu 25-32 o Sekalipun, Ikan Walut  dapat bertahan hidup pada perairan minim oksigen dan dasar perairan yang mengandung bahan organik tinggi, namun pada fase larva dan benih, Ikan Walut  tidak dapat bertahan pada perairan minim oksigen. Karena itu, untuk pembenihan, kualitas air yang dibutuhkan adalah suhu 25-32 derajat celcius oksigen 3-7, dan pH 5-7. Namun besarnya Ikan Walut  terdapat di sawah yang berlumpur.
Ikan Walut sawah berasal dari  Asia Timur dan Asia Tenggara barat. Ikan Walut  sekarang bahkan dilaporkan telah menghuni rawa-rawa di Hawaii, Florida, dan Georgia di Amerika Serikat dan dianggap sebagai hewan invasif.
Ikan Walut  merupakan jenis ikan yang bisa berubah kelamin (hermaprodit) yaitu dimasa usia muda berjenis kelamin betina, dimasa berikutnya yakni jika sudah usia tua bisa  akan berubah menjadi berjenis kelamin jantan.

3.       2.  Ikan Belut/Walut  Rawa (Synbrancus bengalensis)
Belut Rawa atau (Synbrancus Benglensis Mclell) adalah salah satu jenis belut yang banyak dikenal dan dijumpai di Indonesia. Berbeda dengan belut sawah yang banyak dijumpai di media yang banyak lumpur seperti di sawah-sawah dan diselokan kecil berlumpur, maka belut rawa adalah jenis belut yang banyak sekali  dijumpai di habitatnya yang mengandung air, seperti gambut dan sedikit memiliki lumpur. dikarena ketinggian air rawa lebih tinggi dibandingkan di sawah, maka belut rawa memiliki badan yang lebih panjang dibandingkan dengan belut sawah.
 Untuk ukuran tubuh belut sawah memiliki perebandingan antara 1:30 dibandingkan dengan ukuran tubuh belut sawah yang hanya 1:20, maka tubuh belut rawa akan kelihatan lebih ramping dibandingkan dengan tubuh belut sawah dengan ukuran diameter yang sama. untuk usia dewasa belut rawa juga lebih pajang dibandingka dengan belut sawah, yaitu mencapai 4 hingga lima bulan. hal ini di karenakan, belut sawah menyesuaikan diri dengan habitatnya yang akan mengalami kekeringan pada musim kemarau atau musim panen padi. Sedangkan belut rawa itu tidak perlu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan rawa yang biasanya air selalu berlimpah.itu yang mana, karena habitat belut rawa lebih banyak di air dari pada hidup di lumpur, maka belut rawa lebih memungkinkan untuk dibudidayakan di air yang  bening tanpa memerlukan/menggunakan lumpur.
Ciri-ciri Fisik:
Jika kita lihat dari fisik, belut rawa hampir tidak berbeda dengan belut sawah, namun ada beberapa perbedaan antara lain:
  •      bisa kita lihat pada warnanya yang lebih gelap, yaitu: kulit punggung coklat tua sampai kehitam-hitaman, warna kulit perut putih.
  •       memiliki tubuh yang lebih panjang, perbandingan diameter dan panjang  1:30
  •       dan lebih besar, saat mencapai pada usia dewasa 4-6 bulan

    Habitat: Belut rawa banyak dijumpai pada rawa-rawa air tawar. di daerah Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan

Habitat: Belut rawa banyak dijumpai pada rawa-rawa air tawar. di daerah Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.


3.        3.  Ikan Belut/Walut Muara (Macrotema caligan)
Ciri-ciri belut muara:
Ciri-ciri belut rawa memiliki warna kulit yang berwarna coklat pucat dan panjang tubuh bisa mencapai 60-70 cm ketika dewasa belut rawa bobotnya bisa mencapai hingga 250 – 400 gr/ekor , untuk habitat sendiri hidup di area muara atau tambak dekat laut gerakan lambat namun sangat kuat. Bagian kepala seperti ujung terompet bentuk ekor seperti pedang, bentuk mata lebih kecil dari sidat serta memiliki bau lebih amis yang mencolok serta memiliki tekstur daging yang kasar jika di bandingkan dengan belut sawah. serta memiliki gizi yang tinggi, dan memiliki rasa yang enak,gurih.

3.1        4.  Belut Laut/Walut Laut  atau Sidat (Anguilla sp)
Sampai dengan saat ini belum ditemukan pembudidaya belut jenis ini. Sidat ini adalah sejenis ikan yang menyerupai ular dan belut, umumnya sidat banyak hidup dilaut, akan tetapi ada pula sidat yang hidup diair tawar yaitu Anguilla sp.
Ciri-ciri ikan sidat
Sidat memiliki bentuk tubuh yang panjang seperti belut namun lebih pipih memiliki 2 sirip di dekat kepala Bentuk ekor lebar, Bentuk kepala seperti ular
Habitatnya biasanya hidup diair tawar (angguilla sp), sungai besar dan kali. Tekstur daging yang sangat lembut jika dibanding belut.l dan Permukaan kulit sangat halus dibanding belut.
Memiliki kemampuan hidup yang lebih tinggi dari belut. Tubuhnya yang  sangat licin dan lembut Bobot tubuh bisa mencapai 500 gr lebih/ekor Bereproduksi dilautan dan setelah menjadi larva (eel glass) bergerak menuju perairan tawar sampai siap bereproduksi baru kembali ke tempat yang berbau.






No comments:

Post a Comment