Saturday, October 6, 2018



CARA PEMBUATAN ABON IKAN DARI BANJARMASIN (KAL-SEL)


1.    PENDAHULUAN

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalamproses  pembusukan.  Oleh  sebab  itu  pengawetan  ikan  perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yandigunakanmenggunakan  ikan yang  masih  segar,  serta  garam  yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.


Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu,  deiolah  dengan  cara  perebusan  dan  penggorengan.  Produk yang diihasilkan mempunyai bentuk yang lembut, rasa enak, bau khas dan mempunyai daya awet yang relatif lama






2.

BAHAN



1) Ikan tongkol (cakalang, tenggiri, bawal, cucut)
2) Bawang merah
3) Bawang putih
4) Ketumbar
5) Irisan lengkuas
6) Daun salam
7) Sereh
8) Gula pasir
9) Asam jawa
10) Santan kental

10 kg
1 ½ ons (20 butir)
1 ons (12 siung)
10 gram (3 sdk makan)
3 iris (tebal 5 mm)
10 lembar
3 tangkai
700 gram
6 mata
10 gelas (10 butir kelapa)

3.

ALAT



1)      Pisau
2)      Alat perajang (talenan)
3)      Ember plastik
4)      Keranjang plastik
5)      Panci
6)      Baskom
7)      Alat penghancur bumbu (cobek)
8)      Penggorengan (wajan)
9)      Parutan
10)    Garpu
11)    Kantong plastik
12)    Kain blacu
13)    Alat tekan (pres)



4. CARA PEMBUATAN

1)   Pilih ikan segar, buang kepala, ekor, kulit,  dan isi perutnya, kemudian cuci;
2) Potong ikan kira-kira tebal 1 cm, panjang 10 cm, dan lebar 6 cm, kemudian cuci;
3) Rebus  atau  kukus  sampai  matang  lalu  dinginkan.  Supaya  ikan  menjadi kering masukkan ke dalam kain blacu dan tekan dengan alat tekan (pers);
4) Pisahkan dari tulang dan durinya lalu cabik-cabik dengan garpu, kemudian tumbuk pelan-pelan sehingga merupakan serat halus;
5) Haluskan  bumbu  lalu  tumis  dalam  penggorengan,  kemudian  masukkan santan kental. Tambahkan lengkuas, asam, gula, daun salam, dan sereh;
6) Panaskan terus hingga mendidih sambil diaduk-aduk, sampai santan tinggal setengah;
7) Masukkan  serat-serat  daging  ikan  sedikit  demi  sedikit  ke  dalam  santan sambidiaduk  terus  sampai  kering.  Penggorengan  selesai  apabila  abon sudah benar-benar kering, diraba sudah kemersik, dan berwarna coklat. (Apabila masih banyak minyak, tekan dengan alat tekan dan tampung minyaknya);
8) Tiriskan dan dinginkan, kemudiamasukkan ke dalam kantong plastik.atau toples


5. DIAGRAM ALUR PEMBUATAN ABON IKAN 





6.    DAFTAR PUSTAKA

1) Abon  tongkol.  Jakarta  :  Balai  Penelitian  Teknologi  Perikanan,  Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, s.a. (pamplet)
2) Abon  udang    Dalam  :  Seri  Teknologi  Pangan  VI.  Jakarta  :  Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984. Hal. 25
36.
3) Pembuatan  abon.  Jakarta  :  Balai  Besar  Penelitian  dan  Pengembangan
Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, 1982. Hal. 1-4.
4) Saraswati. Sambelingkung (Abon ikan) Jakarta : Bhratara, 1985. Hal. 1-5.

No comments:

Post a Comment