CARA PEMBUATAN ABON IKAN DARI BANJARMASIN (KAL-SEL)
1. PENDAHULUAN
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat,
mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses
pembusukan. Oleh sebab
itu
pengawetan ikan
perlu
diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan
bagi bakteri untuk berkembang
biak. Untuk
mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses
pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,
menggunakan
ikan
yang
masih segar, serta garam
yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan,
antara lain dengan cara: penggaraman,
pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan
pendinginan ikan.
Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi
bumbu, deiolah
dengan cara perebusan dan penggorengan.
Produk yang diihasilkan mempunyai bentuk yang lembut, rasa enak, bau khas dan mempunyai daya awet yang relatif lama
2.
|
BAHAN
|
|
1) Ikan tongkol
(cakalang, tenggiri, bawal, cucut)
2) Bawang merah
3) Bawang putih
4) Ketumbar
5) Irisan lengkuas
6) Daun salam
7) Sereh
8) Gula pasir
9) Asam jawa
10) Santan kental
|
10 kg
1 ½ ons (20 butir)
1 ons (12 siung)
10 gram (3 sdk makan)
3 iris (tebal 5
mm)
10 lembar
3 tangkai
700 gram
6 mata
10 gelas (10 butir
kelapa)
|
|
3.
|
ALAT
|
|
1) Pisau
2) Alat perajang (talenan)
3) Ember plastik
4) Keranjang plastik
5) Panci
6) Baskom
7) Alat penghancur
bumbu (cobek)
8) Penggorengan (wajan)
9) Parutan
10) Garpu
11) Kantong plastik
12) Kain blacu
13) Alat tekan (pres)
4. CARA PEMBUATAN
1) Pilih ikan segar, buang kepala,
ekor,
kulit, dan isi
perutnya,
kemudian cuci;
2) Potong ikan kira-kira tebal 1 cm, panjang 10 cm, dan lebar 6 cm, kemudian cuci;
3) Rebus atau kukus
sampai matang lalu
dinginkan.
Supaya ikan menjadi
kering masukkan ke dalam kain blacu dan tekan dengan alat tekan (pers);
4) Pisahkan dari tulang dan durinya lalu cabik-cabik dengan garpu, kemudian tumbuk pelan-pelan sehingga merupakan serat halus;
5) Haluskan bumbu lalu
tumis
dalam
penggorengan, kemudian
masukkan santan kental. Tambahkan lengkuas, asam, gula, daun salam, dan sereh;
6) Panaskan terus hingga mendidih sambil diaduk-aduk, sampai santan tinggal setengah;
7) Masukkan serat-serat
daging ikan sedikit
demi
sedikit
ke dalam santan
sambil diaduk
terus sampai
kering. Penggorengan
selesai apabila abon
sudah benar-benar kering,
diraba sudah kemersik, dan berwarna coklat. (Apabila
masih banyak minyak, tekan dengan alat tekan dan tampung minyaknya);
8) Tiriskan dan dinginkan, kemudian masukkan ke dalam kantong plastik.atau toples
5. DIAGRAM ALUR PEMBUATAN ABON IKAN |
6. DAFTAR
PUSTAKA
1) Abon tongkol.
Jakarta : Balai
Penelitian
Teknologi Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Departemen
Pertanian, s.a. (pamplet)
2) Abon udang Dalam
:
Seri Teknologi
Pangan
VI. Jakarta
:
Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984. Hal. 25
– 36.
3) Pembuatan abon. Jakarta
:
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, 1982. Hal. 1-4.
4) Saraswati. Sambelingkung (Abon ikan). Jakarta : Bhratara, 1985. Hal. 1-5.
No comments:
Post a Comment