PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN NILA
SKALA RUMAH TANGGA
PENDAHULUAN
Ikan nila memiliki keunggulan
lain
beberapa diantaranya: Ikan nila memiliki pertumbuhan yang cepat dan
pesat menyebabkan
waktu panen yang lebih
cepat. Ikan nila
dapat
dibudidayakan di berbagai
media antara lain bisa menggunakan kolam,
jaring apung, karamba, di sawah dan masih
banyak
lainnya
dan dapat hidup di
kondisi yang kepadatannya tinggi, tahan terhadap penyakit. Ikan nila
merah respon terhadap
pakan
buatan.
Ikan nila termasuk
ikan
pemakan
segala, dapat berkembang biak
dengan pemberian berbagai
macam
makanan
termasuk limbah
rumah tangga dan ini dapat menghemat biaya
perawatan dan pemeliharaan.
Ikan nila
dapat berkembang biak secara alami
dan investasi usahanyapun
relatif murah
dibanding ikan lainnya.
TEKNIS BUDIDAYA IKAN NILA
Lokasi
Tanah
yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut
:
1.
Jenis tanah liat/lempung,
tidak berporos.
2.
Kemiringan tanah yang baik untuk
pembuatan kolam berkisar antara 3-5%
untuk memudahkan pengairan kolam
secara gravitasi.
3.
Lokasi
merupakan dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).
Kualitas
Air
Persyaratan kualitas air
untuk
pembesaran
ikan nila antara lain :
1.
pH air antara 6,5-8,6
2.
Suhu
air
berkisar 25-30oC.
3. Oksigen terlarut
(DO)>5
mg/l (ppm)
dan
kandungan moniak (NH3)<0,02 ppm. Debit air
untuk kolam
air tenang
8-15 liter/detik/ha.
4.
Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan
tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan
minyak/limbah
pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan
oleh pelumpuran akan
memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan
oleh adanya
plankton. Air yang
kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan
karena banyak mengandung
Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru
kurang baik untuk pertumbuhan ikan.
5.
Tingkat kecerahan air karena
plankton
harus
dikendalikan.
Untuk
di
kolam
dan tambak, angka kecerahan yang baik antara
20-35 cm.
Wadah
Budidaya
Kolam pembesaran
berfungsi sebagai
tempat untuk
memelihara
dan membesarkan
benih
selepas dari kolam pendederan.
Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan
beberapa kolam pembesaran, yaitu:
1.
Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam
pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah
antara
2-4
buah dengan luas maksimum 250-500 meter
persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan
ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil
maka
benih
memasuki pembesaran
tahap
kedua atau langsung
dijual kepada para
pembudidaya
ikan.
2.
Kolam pembesaran
tahap II berfungsi untuk
memelihara
benih
gelondongan
besar. Kolam dapat berupa
kolam tanah atau sawah. Keramba
apung
juga dapat digunakan
dengan mata
jaring
1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran
tahap II sebaiknya tidak lebih dari
10 ekor/meter
persegi.
3.
Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam
tanah antara
80-100 cm dengan luas 500-2.000 m2.
4.
Kolam/tempat
pemberokan
Pembesaran
ikan nila
dapat pula dilakukan di
jaring apung, berupa
hapa berukuran 1×2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran
hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang
diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan
nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air
sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1- 1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
Selain media
kolam ikan, nila
juga dapat dibudidayakan pada wadah Keramba Jaring Apung
(KJA). Wadah yang dipergunakan untuk budidaya
pembesaran pada Karamba Jaring Apung (KJA) adalah 4x4x3 m3.
Spesifikasi KJA adalah pelampung terbuat dari bahan
styrofoam atau drum, bentuk silindris dan jumlah pelampung minimal 8
buah/jaring. Lalu tali jangkar terbuat dari bahan polyetiline (PE),
panjang 1,5 kali
kedalaman perairan, jumlah 5
utas/jaring diameter 0,75 inchi.
Jangkar terbuat dari
bahan besi/balok beton/batu, bentuk segiempat, berat min 40 kg/buah
dan jumlah 5 buah/jaring.
Sementara jaring terbuat dari bahan
polyetiline
(PE
210 D/12), ukuran mata jaring 1 inchi, ukuran
jaring 7x7x2,5 m3.
Luas peruntukan
areal
pemasangan jaring maksimal 10%
dari
luas
potensi perairan atau 1% dari
luas perairan waktu surut
terendah. Jumlah
luas
jaring maksimal 10% dari luas areal peruntukan pemasangan jaring.
Proses Produks
a.
Persiapan lahan
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan
penyiapan
media
untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai
pengeringan dan
pemupukan. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang
perlu dilakukan adalah pengeringan kolam
selama beberapa
hari, lalu dilakukan
pengapuran untuk memberantas hama dan
ikan-ikan liar sebanyak
25-200
gram/m2,
diberi pemupukan
berupa pupuk buatan,
yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700
gram/m2,
bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa
urea dan TSP
masing-masing dengan dosis
15 gram dan 10 gram/m2.
b.
Proses pemeliharaan
-
Lama
pemeliharaan
adalah
4 bulan dengan tingkat kelangsungan hidup (SR) 80
%.
-
Pakan yang diberikan
berupa pellet apung dengn dosis 3-4% dari
biomassa ikan.
-
Frekuensi pemberian
pakan 2-3 kali sehari
dengan rasi konversi pakan (FCR) 1,2.
c.
Proses Panen
Ukuran panen nila adalah 500 gr/ ekor. Panen dilakukan
pada pagi hari untuk mengurani resiko kematian dari ikan yang dipelihara. Perlu
diperhatikan agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup dan segar, hendaknya
dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 200C. Waktu pengangkutan
sebaiknya pada pagi hari atau sore hari. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan
tidak terlalu
padat.
Analisa Usaha
Usaha
Pembesaran Ikan
Nila Skala Rumah Tangga
No
|
Uraian
|
Vol
|
Satuan
|
Harga
Satuan
(Rp)
|
Jumlah
|
I
|
INVESTASI
|
||||
1
|
Lahan
|
15
|
2
M
|
10.000
|
1.500.000
|
2
|
Plastik terpal
3x5x1 m
|
1
|
Buah
|
700.000
|
7.00.000
|
3
|
Peralatan
produksi
|
1
|
Paket
|
500.000
|
500.000
|
4
|
Pipa PVC 4”
|
2
|
Buah
|
85.000
|
170.000
|
5
|
Knee PVC 4”
|
1
|
Buah
|
20.000
|
20.000
|
Jumlah
|
2.890.000
|
||||
II
|
BIAYA
OPERASIONAL
|
||||
1
|
Benih ikan nila
2-3 cm
|
1.000
|
Ekor
|
350
|
350.000
|
2
|
Pakan 781 sp
|
30
|
Kg
|
9.500
|
285.000
|
3
|
Pakan 781
|
170
|
Kg
|
8.500
|
1.445.000
|
Jumlah
|
2.080.000
|
||||
Jumlah modal awal (I+II)
|
4.970.000
|
||||
III
|
PENDAPATAN
|
||||
Ikan konsumsi
ukuran 200 gr
|
|||||
Pemeliharaan 4
bulan/siklus
|
180
|
Kg
|
17.500
|
3.150.000
|
|
IV
|
KEUNTUNGAN
|
||||
Periode
|
1
|
Siklus
|
1.070.000
|
||
Tahun
|
3
|
Siklus
|
3.210.000
|
SUMBER:
Direktorat Usaha Budidaya,
2013. Leaflet Budidaya Ikan Patin di Kolam Dalam. Direktorat Usaha Budidaya.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Jakarta.
http//djpb.kkp.go.id/
No comments:
Post a Comment