Saturday, October 6, 2018

PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN NILA
SKALA RUMAH TANGGA

PENDAHULUAN
Ikan nila memiliki keunggulan lain beberapa diantaranya: Ikan nila memiliki pertumbuhan yang cepat dan pesat menyebabkan waktu panen yang lebih cepat. Ikan  nila  dapat  dibudidayakan  di  berbagai media antara lain bisa menggunakan kolam, jaring apung, karamba, di sawah dan masih banyak  lainnya  dan  dapat  hidup  di  kondisi yang kepadatannya tinggi, tahan terhadap penyakit. Ikan nila merah respon terhadap pakan  buatan.  Ikan  nila  termasuk  ikan pemakan segala, dapat berkembang biak dengan pemberian berbagai macam makanan termasuk limbah rumah tangga dan ini dapat menghemat  biaya  perawatan  dan pemeliharaan.    Ikan  nila  dapat  berkembang biak secara alami dan investasi usahanyapun relatif murah dibanding ikan lainnya.

TEKNIS BUDIDAYA IKAN  NILA
Lokasi
Tanah yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.    Jenis tanah liat/lempung, tidak berporos.
2.    Kemiringan   tanah   yang   baik   untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk  memudahkan  pengairan  kolam secara gravitasi.
3.    Lokasi merupakan dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).

Kualitas Air
Persyaratan  kualitas  air  untuk pembesaran ikan nila antara lain :
1.    pH air antara 6,5-8,6
2.    Suhu air berkisar 25-30oC.
3.  Oksigen  terlarut  (DO)>5  mg/l  (ppm)  dan kandungan moniak (NH3)<0,02 ppm. Debit  ai
 untuk   kolam  air  tenang  8-15 liter/detik/ha.
4.    Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan.
5.    Tingkat   kecerahan   air   karena   plankton harus  dikendalikan.  Untuk  di  kolam  dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.

Wadah Budidaya
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:
1.    Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara  2-4  buah  dengan  luas  maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan  kecil  maka  benih  memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada para pembudidaya ikan.
2.    Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan  dengan  mata    jaring  1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
3.    Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan   benih.   Diperlukan   kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 m2.
4.    Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran   ikan   nila   dapat   pula dilakukan  di  jaring  apung,  berupa  hapa berukuran 1×2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1- 1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
Selain  media  kolam  ikan,  nila  juga dapat dibudidayakan pada wadah Keramba Jaring     Apung     (KJA).     Wadah     yang dipergunakan untuk budidaya pembesaran pada Karamba Jaring Apung (KJA) adalah 4x4x3     m3.     Spesifikasi     KJA     adalah pelampung terbuat dari bahan styrofoam atau drum, bentuk silindris dan jumlah pelampung minimal 8 buah/jaring. Lalu tali jangkar terbuat dari bahan polyetiline (PE), panjang   1,5   kali   kedalaman   perairan, jumlah 5 utas/jaring diameter 0,75 inchi.
Jangkar terbuat dari bahan besi/balok beton/batu, bentuk segiempat, berat min 40 kg/buah dan jumlah 5 buah/jaring. Sementara    jaring    terbuat    dari    bahan polyetiline  (PE  210  D/12),  ukuran  mata jaring 1 inchi, ukuran jaring 7x7x2,5 m3.
Luas  peruntukan  areal  pemasangan jaring   maksimal  10%  dari  luas  potensi perairan atau 1% dari luas perairan waktu surut  terendah.  Jumlah  luas  jaring maksimal 10% dari luas areal peruntukan pemasangan jaring.

Proses Produks
a.    Persiapan lahan
Yang  dimaksud dengan persiapan adalah melakukan     penyiapan     media     untuk pemeliharaan   ikan,   terutama   mengenai pengeringan dan pemupukan. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/m2, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/m2, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/m2.
b.    Proses pemeliharaan
-       Lama pemeliharaan adalah 4 bulan dengan tingkat  kelangsungan  hidup  (SR)  80  %.
-       Pakan yang diberikan berupa pellet apung dengn  dosis  3-4%  dari  biomassa  ikan.
-       Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari dengan rasi konversi pakan (FCR) 1,2.
c.     Proses Panen
Ukuran panen nila adalah 500 gr/ ekor. Panen dilakukan pada pagi hari untuk mengurani resiko kematian dari ikan yang dipelihara. Perlu diperhatikan agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup dan segar, hendaknya dalam pengangkutan gunakan air  yang  bersuhu rendah sekitar 200C. Waktu pengangkutan sebaiknya pada pagi hari atau sore hari. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Analisa Usaha



Usaha Pembesaran Ikan NilSkala Rumah Tangga

No
Uraian
Vol
Satuan
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
I
INVESTASI




1
Lahan
15
2
M
10.000
1.500.000
2
Plastik terpal
3x5x1 m
1
Buah
 700.000
7.00.000
3
Peralatan
produksi
1
Paket
500.000
500.000
4
Pipa PVC 4
2
Buah
85.000
170.000
5
Knee PVC 4
1
Buah
20.000
20.000

Jumlah



2.890.000
II
BIAYA
OPERASIONAL




1
Benih ikan nila
2-3 cm
1.000
Ekor
350
350.000
2
Pakan 781 sp
30
Kg
9.500
285.000
3
Pakan 781
170
Kg
8.500
1.445.000

Jumlah



2.080.000

Jumlah modal awal (I+II)



4.970.000
III
PENDAPATAN





Ikan konsumsi
ukuran 200 gr





Pemeliharaan 4
bulan/siklus
180
Kg
17.500
3.150.000
IV
KEUNTUNGAN





Periode
1
Siklus

1.070.000

Tahun
3
Siklus

3.210.000


SUMBER:
Direktorat Usaha Budidaya, 2013. Leaflet Budidaya Ikan Patin di Kolam Dalam. Direktorat Usaha Budidaya. 
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Jakarta.
http//djpb.kkp.go.id/

No comments:

Post a Comment